Lihat ke Halaman Asli

Khalifaturrahman Kamarullah

Mahasiswa UIN Malang

Karakteristik Seorang Santri

Diperbarui: 13 November 2022   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Santri bukanlah suatu hal yang aneh bagi masyarakat di Indonesia khususnya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, santri menjadi salah satu sorotan yang kian menonjol dan dapat dikatakan menjadi trend baik di kalangan masyarakat, bagi sebagian besar orang tua memilih menyekolahkan putra dan putrinya ke pesantren dengan harapan baik yang sangat besar.

Sejarah santri ini telah ada sejak zaman sebelum Islam nerkembanh di negara Indonesia, santri lahir dengan segala kekhasan yang dimiliki menjadikan seorang santri memiliki sudut pandang khusus di hati masyarakat, dapat dipastikan sudut pandang ini selalu menempati ruang positif. Karakter seorang santri yang khas dan unik ini terbentuk karena kebiasaan baik yang diterapkan dan dilakoni oleh santri.

Menjadi seorang santri bukanlah hal yang mudah, munculnya tantangan-tantangan baru di keseharian yang mana membuat seorang santri berusaha keras untuk beradaptasi dan menuntut ilmu di pesantren, disaat banyaknya generasi muda yang mendambakan kebebasan serta menikmati kemewahan fasilitas yang dijajakan oleh orang tua mereka, dalam menjalankan kesehariannya seorang santri tidak hanya beradaptasi dengan pola belajar serta disiplin dalam mematuhi peraturan yang ketat tetapi juga kebesaran hati seorang santri untuk meninggalkan kenyaman lain yang berada di luar pesantren untuk bisa menjadi kaffah saat memasuki pesantren.

Akan tetapi dibalik perjuangan keras seorang santri dalam hal menuntut ilmu, mendatangkan dampak terhadap pembentukan karakternya. Kehidupan berpesantren menjadikannya seorang yang memiliki kepribadian serta karakter yang unggul. Maka dengan itu adanya karakter-karakter yang menonjol yang dimiliki oleh seorang santri terlebih dalam hal psikologis.

Salah satu contoh kehidupan santri yang dijalani oleh mahasiswa santri yang mana mahasiswa santri memiliki karakteristik psikologi yang sangat menonjol dibanding non-santri, kebermaknaan hidup mahasiswa santri (mahasantri) lebih tinggi menunjukkan kehidupan yang penuh gairah dan optimis, hidup terarah, teratur, luwes dalam bergaul, mampu beradaptasi tetapi tetap menunjukkan identitas diri.

Lingkungan berpesantren yang dijalankan oleh seorang santri menjadi faktor terbesar terbentuknya karakter-karakter baik, jiwa yang religious, sikap sosial yang akomodatif adalah bagian dari karakteristik lingkungan pesantren.

Perjuangan seorang santri bisa dikatakan tidaklah mudah, banyaknya tantangan serta suka duka yang dihadapi namun, dengan kerja keras dalam menuntut ilmu ini membentuk karakter baik dan kepribadian yang unggul bagi seorang santri. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya karakter pada seorang santri mulai dari nilai intrinsic dan ekstrinsik.

Karakter-karakter yang timbul dalam pembentukan seorang santri yaitu

1.Menjunjung Kesopan Santunan

Dalam kehidupan berpesantren tidak luput dari keanekaragaman yang penuh warna. Menjadi seorang santri tidak hanya dituntut untuk belajar yang giat dan memahami pelajaran-pelajaran yang diajarkan kepadanya, akan tetapi juga dituntut untuk memiliki akhlak yang mulia sehingga seorang santri selalu bersikap sopan dan juga santun dimanapun dia berada.

Sopan dan santun merupakan salah satu karakter positif dalam diri seorang santri yang patut menjadi teladan, perilaku ini dapat membuat seseorang memposisikan diri dengan tepat dan menghormati serta memperlakukan orang lain sebaik mungkin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline