Lihat ke Halaman Asli

Analisis Aktivitas Pembiayaan Part 2b: Nggak Semua Cobaan Itu Harus Dicobain

Diperbarui: 5 April 2024   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Freepik (Free from royalty image)

Hai, Financial Addict! Gimana persiapan ujiannya? Hayo udah coba dikerjain belum bank soalnya? Kalau belum jangan lupa dikerjain yaa… Sapa tau aja model soalnya nggak beda jauh sama tahun-tahun sebelumnya. Buat yang udah kerjain, wihhh… kalian keren banget!

Nah, berhubung ada request-an dari salah satu Financial Addict, hari ini aku bakalan bahas tentang satu nomor di bank soal, materi leasing. Kemungkinan kontennya nggak akan terlalu panjang ya karena cuma satu nomor doang yang kita bahas. Kita akan kerjain soal nomor 4a dari UTS tahun 2022, tentang leasing dengan MLP tidak teratur. Okeh udah siap? Yuk belajar bareng.

Financial Addict masih inget nggak di konten sebelumnya, kita bahas leasing dengan MLP teratur atau besarnya pembayaran setiap periodenya sama (Kalau lupa, Financial Addict bisa baca dulu di sini  https://www.kompasiana.com/kesyaagnesmaria/6603e6a5c57afb7d71157b12/analisis-aktivitas-pembiayaan-part-2-yang-bener-aja-rugi-dong). Karena jumlah MLP-nya teratur, kita bisa hitung nilai PV (present value)-nya dengan mudah pakai rumus anuitas. Tapi, kalau jumlah MLP-nya tidak teratur, kita nggak boleh pake rumus anuitas karena pengertian dari anuitas adalah serangkaian pembayaran yang dibuat secara periodik dan dalam jumlah uang yang sama selama waktu tertentu. Kita harus ngitung dulu PV pertahun, baru dijumlahin jadi PV total. 

Cece boleh nggak sih, kalo pembayaran MLP itu teratur, tapi kita mau ngitung PV-nya secara manual pake discount factor? Ya boleh-boleh aja sebenernya, nominal PV-nya bakal sama juga kok antara yang kita hitung manual sama yang pake rumus. Cuma ngapain mencobai diri sendiri pas lagi ujian, waktu aja udah mepet. Inget nggak semua cobaan harus dicobain. Jadi, kalo nggak terpaksa, lebih baik PV-nya dihitung pake rumus anuitas aja. Biar makin paham, gimana sih contoh soal yang nggak bisa dihitung pake rumus anuitas, langsung aja kita kerjain cobaan pertama (Eh, maksudnya soal pertama).

Source: Soal UTS ALK 2022

Di soal itu, Financial Addict bisa liat bahwa besarnya MLP setiap tahunnya tidak teratur, ada yang $3.860, $3.420, dan seterusnya. Dengan begitu, kita nggak bisa dong ngitung pake rumus anuitas. Kita harus ngitung manual satu persatu. Pertama, kita hitung dulu berapa discount factor setiap tahunnya. Rumus dari discount factor adalah:

Source: Wallstreet Mojo

Variabel n untuk pembayaran sewa di awal tahun (PV AD) dimulai dari angka nol ya… (Jadi keinget Pertamina). Logikanya gini, kalau kita bayar sewa di awal tahun, berarti tahun itu belum mulai dong, jadi belum bisa diitung sebagai tahun pertama, that’s why kita bilangnya masih tahun ke- nol. Sedangkan, kalau pembayarannya dilakukan pada akhir tahun (PV OA), kita sudah boleh ngitung tahun tersebut sebagai tahun pertama. Itulah kenapa variabel n untuk pembayaran sewa di akhir tahun, dimulai dari angka satu. Setelah dapet discount factor masing-masing tahun, kita kalikan discount factor tersebut dengan MLP, sehingga kita dapet PV pertahun. PV setiap tahun ini harus kita jumlahkan jadi kita bisa dapet total PV, yang akan menjadi nominal awal liabilitas sewa dalam skedul amortisasi. 

Source: Jawaban Soal UTS ALK 2022

Cara bikin skedul amortisasinya gimana ce? Sama aja kok kayak aku jelasin di konten sebelumnya. Pertama kita hitung dulu bunga (interest) dengan mengalikan liabilitas sewa awal tahun dengan tingkat suku bunga. Kalau Financial Addict masih inget dulu di akuntansi keuangan menengah (AKM), kita pernah diajari bahwa untuk pembayaran sewa di awal tahun (PV AD) yang pertama, kita belum kena beban bunga ya, jadi yang kita bayar cuma pokok saja. Tapi, kalau untuk pembayaran sewa akhir tahun (PV OA) pertama, kita harus tetep menghitung bunga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline