Munculnya sosok Erick Thohir dalam percaturan tentang siapa pemimpin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) selanjutnya, seolah menjadi sinar baru bagi para penggemar sepak bola di Indonesia.
Kemampuannya dalam mengelola klub, serta profesionalitasnya dalam urusan manajemen dan kepemimpinan, membuat kita yakin bahwa sosok ini adalah jawaban dari kemandekan sepak bola ktia.
Track record Erick Thohir dalam olahraga, utamanya ketika dia memimpin Inter Milan dan menjadi salah satu pemilik D.C. United, telah memperlihatkan betapa pengetahuannya tentang seluk beluk sepak bola itu mentereng.
Lalu apa saja sih yang membuat sosok ini menduduki kursi teratas dalam survei Polling Institute dan Indikator Politik Indonesia terkait siapa pemimpin PSSI berikutnya? Mari kita runut.
Kemampuan Lobi
Erick Thohir memiliki relasi yang baik dengan beberapa klub sepak bola di luar Indonesia. Baik itu di Eropa, atau di tempat lainnya. Hal ini tentunya merupakan buah dari perjalannya ketika masih memimpin beberapa klub di luar negeri.
Relasi ini juga berimbas pada kemampuan lobi dan sosialisasi yang baik pihak-pihak luar. Relasi dan kemampuan lobi inilah yang menjadikan dirinya dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagi delegasi atau perwakilan sepak bola Indonesia untuk bertemu dengan federasi sepak bola dunia atau FIFA.
Kemampuan ini juga bisa sangat bermanfaat bagi PSSI nantinya, yaitu dengan memberikan kesempatan dan akses bagi pemain Indonesia untuk bermain di luar negeri.
Program seperti ini sudah harus mulai digencarkan. Bahkan dalam konteks tersebut, kita masih kalah dengan Jepang dan Korea Selatan, di mana mereka sudah rajin mengirim pemainnya ke Eropa atau benua lain sejak beberapa tahun yang lalu.
Untuk itu, penting kiranya jika PSSI atau pihak Pemerintah betul-betul mempertimbangkan hadirnya sosok Erick Thohir dalam tubuh PSSI, demi perbaikan sepak bola Indonesia.