Lihat ke Halaman Asli

Mini Kajian (KPK)

Departemen Kajian Aksi Strategis dan Advokasi BEM KM Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Inflasi Diramal Akan Naik Tahun Depan, RI Juga?

Diperbarui: 14 Oktober 2022   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi foto IMF: 31 Negara Bakal Resesi Tahun Depan. detikFinance

Inflasi Diramal Akan Naik Tahun Depan, RI Juga?

 

Oleh : Staff Departemen Kastrad BEM KM FK Unjani (Yudhis Aji Brata)

Data Moneter Internasional / International Monetary Fund (IMF) telah memprediksi bahwa tekanan harga atau Inflasi global akan terus membesar di 2023. Lembaga internasional ini memperkirakan inflasi akan lebih tinggi pada tahun depan yang mencapai 5,5% di Indonesia.

IMF memprediksi inflasi pada Indonesia di tahun ini akan mencapai 4,6%, lebih terkendali dibandingkan inflasi global yang diprediksi mencapai 8,8%. Akan tetapi, Inflasi Indonesia pada tahun depan diprediksikan akan meningkat meskipun inflasi global akan diperkirakan menurun menjadi 6,5%.

Dalam laporan terbaru World Economic Outlook : Countering the Cost-of-Living Crisis, dikutip Rabu (12/10/2022), IMF menyebutkan bawa laju Inflasi di negara berkembang diprediksi akan membengkak mencapai 9,9% di 2022 dan 8,3% di 2023.

Tak hanya di negara berkembang saja, IMF juga memperkirakan kenaikan inflasi yang terjadi di negara maju yakni 7,2% di 2022 dan 4,4% di 2023. Perkiraan ini akan naik sebesar 0,6% dan 1,1% pada tahun 2022 dan 2023 yang berawal dari Juli 2022 lalu.

Pada Amerika Serikat, Inflasi diperkirakan mencapai 7,1% dan Zona Euro sebesar 8,3% pada tahun ini. IMF menilai laju inflasi pada negara berkembang akan lebih tinggi dari global karena adanya perlambatan ekonomi di China hingga terbatasnya suplai pangan.

IMF menyarankan kepada Bank Sentral di negara berkembang untuk lebih berhati-hati dalam meredam inflasi, Karena limpahan kebijakan moneter di negara maju akan turut serta mempengaruhi tingginya inflasi tahun ini. Kesalahan sedikit saja pada kebijakan moneter justru akan membuat laju inflasi sulit untuk dikendalikan.

"Kebijakan yang tidak cukup ketat berisiko membuat inflasi menjadi mengakar. Disisi lain, kebijakan yang sangat ketat berisiko membuat ekonomi jatuh kedalam resesi yang berkepanjangan." Tulis laporan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline