Lihat ke Halaman Asli

Apa Itu Filsafat Pendidikan Idealisme?

Diperbarui: 1 April 2020   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berbagai macam aliran- aliran filsuf dalam berfilsafat di dunia pendidikan. Dimana mereka meiliki prinsip / aliran sendiri dalam pemahaman juga implementasinya. Dari situ kita bisa telaah aliran - aliran tersebut menjadikan sebuah terobosan agar dunia pendidikan kita jadi lebih berkualitas . Disini saya akan membahas tentang Filsafat Pendidikan Idealisme.

Apa itu Filsafat Pendidikan Idealisme?

Filsafat ini berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran itu tertinggi terletak pada ide manusia. Dalam artian paham ini bersifat mengagung- agungkan ide pemikiran manusia. Biasanya dalam paham Idealisme ini kegiatan pembelajaran yakni selain mencari inovasi juga evaluasi essay yang dilakukan sangatlah efektif guna meningkatkan kreatifitas peserta didik. Menurut Plato, pengetahuan tidak dapat digali dengan menggunakan panca indra dikarenakan pengetahuan tersebut bukanlah sesuatu yang sejati melainkan masih bersifat abstrak. Menurutnya, akal/ idelah yang merupakan pengetahuan dan pembelajaran yang sejati dimana akal dan ide dapat menyimpan dengan rapi pengetahuan yang didapat. Hal ini dapat disimpulkan dan bisa kita ambil hikmahnya bahwa peserta didik diasah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sesungguhnya (sejatinya). Bagaimanakah caranya? Apa yang dilakukan oleh Plato? Dengan cara membentuk watak dan karakter siswa menjadi manusia yang kreatif, inovatif, serta kritis melalui ide- idenya. Dalam Idealisme ini peserta didik diberi kebebasan untuk mengembangkan bakat minatnya melalui ide tersebut dan guru sebagai agent of control yakni memimpin dan mengontrol pembelajaran siswa ke arah yang progresif.

Menurut pemahaman Plato ada 2 metode yang dapat dilakukan :

1. Dasar : yakni dengan cara bermain (player). Hal ini dilakukan agar siswa dapat menjadi kreatis dan bermain peran dalam pembelajaran. Biasanya metode dasar ini dilakukan untuk anak- anak PAUD, TK dsb.

2. Atas : yakni dengan dialektika. Siswa diharapkan dan berdialektika dengan baik guna meningkatkan pemikiran yang kritis dan dapat menemukan problem solving yang berasal dari ide menjadi inovasi konsep dasar terhadap sesuatu yang dipelajari.

Bukan hanya Plato yang memiliki pemikiran Idealisme namun Immanuel Cant memiliki pendapat yang sama tetapi memiliki ciri- ciri pemahaman yang berbeda. Menurutnya, semua pengetahuan yang ada di dunia ini tidak semua berasal dari empiris karena objek luar yang ditangkap oleh panca indra setiap orang akan memiliki perbedaan prespektif yang signifikan, akan tetapi rasio ( ide) yang mengorganisasikan bahan- bahan yang diperoleh dari pengalaman tersebut. Jadi kesimpulannya pengalaman bukanlah sesuatu yang dapat mengungkapkan hakikatnya namun pemikiranlah yang sejatinya akan mengorganisirnya.

Demikianlah wacana diatas

kurang lebihnya mohon maaf

See you in the next Chance:D




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline