Mohon tunggu...
Kartika DwiHartini
Kartika DwiHartini Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menjadi orang seorang yang bermanfaat bukan hanya aktif sebagai tokoh masyarakat namun menyalurkan aspirasi juga pengetahuan yang di dapat selama ini dituangkan dalam sebuah tulisan dapat berguna selamanya meski kau hanyalah tinggal nama saja😊 Don't forget to follow, share, and comment 👍😍

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Itu Filsafat Pendidikan Idealisme?

1 April 2020   18:44 Diperbarui: 1 April 2020   18:46 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berbagai macam aliran- aliran filsuf dalam berfilsafat di dunia pendidikan. Dimana mereka meiliki prinsip / aliran sendiri dalam pemahaman juga implementasinya. Dari situ kita bisa telaah aliran - aliran tersebut menjadikan sebuah terobosan agar dunia pendidikan kita jadi lebih berkualitas . Disini saya akan membahas tentang Filsafat Pendidikan Idealisme.

Apa itu Filsafat Pendidikan Idealisme?

Filsafat ini berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran itu tertinggi terletak pada ide manusia. Dalam artian paham ini bersifat mengagung- agungkan ide pemikiran manusia. Biasanya dalam paham Idealisme ini kegiatan pembelajaran yakni selain mencari inovasi juga evaluasi essay yang dilakukan sangatlah efektif guna meningkatkan kreatifitas peserta didik. Menurut Plato, pengetahuan tidak dapat digali dengan menggunakan panca indra dikarenakan pengetahuan tersebut bukanlah sesuatu yang sejati melainkan masih bersifat abstrak. Menurutnya, akal/ idelah yang merupakan pengetahuan dan pembelajaran yang sejati dimana akal dan ide dapat menyimpan dengan rapi pengetahuan yang didapat. Hal ini dapat disimpulkan dan bisa kita ambil hikmahnya bahwa peserta didik diasah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sesungguhnya (sejatinya). Bagaimanakah caranya? Apa yang dilakukan oleh Plato? Dengan cara membentuk watak dan karakter siswa menjadi manusia yang kreatif, inovatif, serta kritis melalui ide- idenya. Dalam Idealisme ini peserta didik diberi kebebasan untuk mengembangkan bakat minatnya melalui ide tersebut dan guru sebagai agent of control yakni memimpin dan mengontrol pembelajaran siswa ke arah yang progresif.

Menurut pemahaman Plato ada 2 metode yang dapat dilakukan :

1. Dasar : yakni dengan cara bermain (player). Hal ini dilakukan agar siswa dapat menjadi kreatis dan bermain peran dalam pembelajaran. Biasanya metode dasar ini dilakukan untuk anak- anak PAUD, TK dsb.

2. Atas : yakni dengan dialektika. Siswa diharapkan dan berdialektika dengan baik guna meningkatkan pemikiran yang kritis dan dapat menemukan problem solving yang berasal dari ide menjadi inovasi konsep dasar terhadap sesuatu yang dipelajari.

Bukan hanya Plato yang memiliki pemikiran Idealisme namun Immanuel Cant memiliki pendapat yang sama tetapi memiliki ciri- ciri pemahaman yang berbeda. Menurutnya, semua pengetahuan yang ada di dunia ini tidak semua berasal dari empiris karena objek luar yang ditangkap oleh panca indra setiap orang akan memiliki perbedaan prespektif yang signifikan, akan tetapi rasio ( ide) yang mengorganisasikan bahan- bahan yang diperoleh dari pengalaman tersebut. Jadi kesimpulannya pengalaman bukanlah sesuatu yang dapat mengungkapkan hakikatnya namun pemikiranlah yang sejatinya akan mengorganisirnya.

Demikianlah wacana diatas

kurang lebihnya mohon maaf

See you in the next Chance:D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun