Lihat ke Halaman Asli

Karla Wulaniyati

TERVERIFIKASI

Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Menulis dengan Jujur dan Tulus

Diperbarui: 17 Agustus 2019   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Beberapa minggu kemarin saya tidak menulis apalagi menayangkan artikel dimanapun. Alasannya adalah --- sebenarnya saya tidak suka pada alasan kerena buat saya alasan menunjukkan ketidakmampuan mengatur diri --- mempersiapkan terutama yang berhubungan dengan kurikulum karena masuk tahun ajaran baru.

Termasuk di Kompasiana saya jarang menulis yang biasanya menulis (hampir setiap hari). Saya hanya menulis beberapa artikel ringan itupun dengan jarak hari yang cukup lama.

Lalu kemarin saat "jalan-jalan" di Kompasiana saat di Topik Pilihan saya melihat-lihat artikel yang ditayangkan Kompasianer. Saya melihat ada artikel yang dibaca sampai 14 ribuan. 

Saya penasaran bagaimana artikel bisa dibaca sebanyak itu. Memang artikelnya dibuat oleh senior (berdasarkan keberadaan di Kompasiana) jadi tidak heran artikelnya "berisi".

Gara-gara itu saya berkeliling mencari artikel tentang "great writer" karena buat saya keutuhan tulisan seperti pemilihan judul, bahasan, data, keunikan, rasa penasaran dan gizi dari isi artikelnya pasti sudah dicapai sehingga saat disajikan sampai bisa dibaca 14 ribuan dan penulisnya menurut saya sudah masuk ke dalam great writer yang mumpuni.

Setelah itu saya jadi bertanya apakah seseorang yang sudah menjadi penulis hebat dan mumpuni tidak memiliki kekurangan, saat menulis selalu selaras dalam konsep dan ide tulisan, kaidah kepenulisan tidak ditabrak, dan hal lain  berkaitan dengan kepenulisan sehingga memiliki karya yang gemilang.

Saya jadi ingat buku yang belum selesai dibaca. Buku terlaris versi New York Times dan Globe and Mail yang judulnya diterjemahkan menjadi Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat. Ditulis oleh Mark Manson. 

Dokumen pribadi

Buat saya buku ini out of the box. Memberikan konsep bagaimana menghadapi dan menjalani kehidupan yang baik dari sudut pandang yang tidak biasa yang sering diabaikan bahkan disangkal oleh orang kebanyakan.

Bab 1 yang diberi judul Jangan Berusaha diceritakan tentang Charles Bukowski seseorang yang bercita-cita menjadi seorang penulis. Sebelumnya Bukowski adalah seorang pecundang. 

Hampir di seluruh waktunya berada dalam bayang-bayang alkohol, narkoba, judi, dan pelacuran. Hingga satu waktu kesempatan berpaling mendekati  Bukowski yang kemudian berubah menjadi seorang penulis novel dan puisi yang sukses.

Cara yang dilakukan Bukowski tidak seperti keumuman. Keberhasilan Bukowski bukan hasil kegigihannya untuk menjadi pemenang, namun dari kenyataan bahwa ia tahu kalau dirinya pecundang, menerimanya, dannkemudian menulis secara jujur tentangnya. Ia tidak pernah memcoba untuk menjadi selain dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline