Lihat ke Halaman Asli

Cuham Beib

Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Satuan Tugas Pesepeda Peduli Pandemi

Diperbarui: 13 Agustus 2021   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembagian Bingkisan. Foto dok. : Duke BNS

AKTIVITAS sepeda menjadi salah satu sektor yang terdampak adanya pandemic covid-19. Sejak awal kehadiran virus tersebut di negeri ini publik pesepeda mengalami ragam dalam menghadapinya. Sebagian mematuhi penerapan-penerapan yang dianjurkan pihak pemerintah, sebagian lagi mengabaikannya bahkan terkesan tidak peduli terhadap situasi yang terjadi.

Selain itu mereka juga mengalami dinamika yang sama ketika berhadapan dengan berbagai hal menyangkut persoalan-persoalan yang terjadi di tengah pandemi, seperti berita hoak, oknum-oknum pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat yang memanfaatkan situasi, penanganan yang kurang bagus, sorotan tajam masyarakat terhadap pesepeda di masa pandemi dan sebagainya.

Lebih jauh lagi, terlalu sibuknya membicarakan pro kontra pandemi dan pasca pandemi kadang membuat lupa  dengan keadaan keluarga, saudara, tetangga, dan teman-teman di sekitar yang ternyata membutuhkan kepedulian kita sebagai orang-orang terdekatnya

Karena itulah yang menjadi dasar perhatian salah satu komunitas pegiat sepeda lipat bernama Bandung Ngaboseh Seli (BNS). Komunitas pesepeda yang lahir setahun lalu di tengah masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) covid-19 tahun lalu ini para pengurusnya sejak 2 bulan lalu membentuk Satgas Isomania BNS (Satuan Tugas Isolasi Mandiri Intenal Anggota Bandung Ngaboseh Seli) yang dikepalai oleh dua orang pengurusnya, Ivan Shaka  dan Iwan Dados.

Para isomania dan anggota yang terpapar covid19 menjadi konsen dari tugas satgas tersebut. Mereka menggalang donasi dari internal komunitas untuk membantu anggota yang terpapar covid19, dan tengah menajalani isoman. 

Semua berperan aktif menginformasikan jika ada anggota yang terpapar atau membutuhkan bantuan melalui nomer telp/WA yg telah disediakan.

Menurut Muhammad Dalem Imam atau yang akrab di sapa Duke Alam selaku ketua BNS, dengan adanya bala bantuan ala kadarnya tersebut setidaknya dapat meringankan beban kebutuhan para anggota yang tengah menjalani isoman dan juga menjadi semangat bagi dulur-dulur  (sapaan ciri khas BNS yang artinya saudara) dalam berkomunitas penuh kekompakan serta aktif bersepeda dengan tetap menjaga diri serta menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Mereka melakukan aktivitas tersebut juga bukan tanpa kendala meski tidak terlalu berarti terutama saat penyaluran bantuan  karena memang ada proses  yang harus diperhatikan terkait prokes dan kondisi kesehatan para penyalur bantuan, tapi mereka pun bisa melaluinya dengan baik.

Dengan adanya donasi dan satgas tersebut telah meningkatkan rasa sosial,  kekeluargaan sesama anggota juga menumbuhkan kecintaan dan kepercayaan kepada komunitas karena ternyata direspon positif oleh seluruh anggota, sehingga menimbulkan anggapan positif bahwa BNS bukan hanya sekedar komunitas tempat berkumpul dan bersepeda saja tapi sekaligus menjadi keluarga kedua bagi mereka khususnya bagi mereka yang tengah dilanda musibah.

Persiapan Komunitas Pesepeda Membagikan Sembako. Foto dok. : Norch Bdg

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline