Lihat ke Halaman Asli

Kewajiban Lancar yang Jumlahnya Diketahui

Diperbarui: 25 November 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Secara garis besar, kewajiban atau utang diklasifikasikan menjadi kewajiban lancar/jangka pendek dan kewajiban tidak lancar atau kewajiban jangka penjang. Kewajiban lancar (current liabilities) adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan. Sedangkan kewajiban yang jatuh temponya selain dari periode waktu tersebut (lebih lama) diklasifikasikan sebagai kewajiban tidak lancar (non-current liabilities) atau kewajiban jangka panjang (long-term liabilities).

***

Secara umum, kewajiban lancar dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis :

  • Kewajiban yang jumlahnya diketahui.
  • Kewajiban yang jumlahnya harus diestimasi.

Kewajiban lancar dikatakan jumlahnya diketahui atau pasti apabila memenuhi syarat berikut :

  • Kewajiban untuk membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi taransaksi yang menimbulkan kewajiban membayar.
  • Jumlah yang harus dibayar sudah pasti.

Kewajiban yang jumlahnya diketahui meliputi utang usaha, wesel bayar jangka pendek, utang pajak penjualan, kewajiban akrual, kewajiban gaji, pendapatan diterima di muka dan bagian lancar utang jangka panjang.

  1. Utang Usaha

Jumlah yang terutang atas produk atau jasa yang dibeli secara kredit merupakan utang usaha (account payabale) atau utang dagang (trade payabale). Sebagai contoh, pembelian barang persediaan secara kredit.

  1. Wesel Bayar Jangka Pendek

Wesel bayar jangak pendek (short-term notes payable), suatu bentuk umum pembiayaan, adalah wesel bayar yang akan jatuh tempo dalam satu tahun. PT. Z dapat menerbitkan wesel bayar jangka pendek untuk meminjam kas atau membeli aset. Berdasarkan wesel bayarnya, PT. Z harus mengakrualkan beban bunga dan utang bunga pada akhir periode.

Contoh :

Tanggal 1 Maret 2014 PT. Z menerbitkan wesel bayar untuk membeli persediaan sebesar Rp 800.000.

1 Maret 2014

Persediaan                                     Rp 800.000

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline