Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Usaha Menggaungkan Kembali Panca Azimat Revolusi Dalam Bentuk Baru

Diperbarui: 3 Mei 2024   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://tsarindanbukulangka.blogspot.com/2012/03/pantja-azimat-revolusi.html?m=1

Bung Karno-masa pengabdiannya sejak tahun 1918, masa muda, hingga wafatnya 21 Juni 1970-sudah memformulasikan pikiran-pikiran yang sangat brilian. Pikiran-pikiran itu lalu menjadi kesaksian sejarah perjalanan kemanusiaan. Pikiran Bung Karno yang kemudian meluncur melalui tulisan, ucapan, dan tindakan, bahkan diamnya itu yang olehnya lalu dikatakan sebagai ajaran Bung Karno dalam pidato tanggal 17 Agustus 1965.

Bung Karno membakukan pidato itu dengan formulasi Panca Azimat Revolusi. Kelima formulasi itu adalah, 

(1) Nasakom (sejak tahun 1926 dalam tulisan nasionalisme, Islamisme, marxisme). Aliran Politik Yang Terbentuk Di Indonesia Pada Masa Itu.

(2) Pancasila yang lahir tahun 1945. Yang terbentuk dari Sari Sari Ideologi Nasionalisme-Islamisme-Marxisme Dn Dituangkan Dalam Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi Dan Berketuhanan 

(3) Manipol/USDEK lahir tahun 1959, sebagai perenungan mencari Bentuk Demokrasi Yang Sejati sesuai Dengan Tatanan Indonesia.

(4) Trisakti (berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan), langkah langkah menuju Indonesia Yang Adil Dan Makmur tahun 1964,

 (5) Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) lahir tahun 1965. Suatu langkah yang diambil melawan Dominasi Modal Asing.

Kelima tonggak Panca Azimat Revolusi merupakan kesaksian sejarah kemanusiaan. Sebab keseluruhannya berisi amanat penderitaan rakyat di seluruh dunia. Ajaran Panca Azimat Revolusi (Soekarnoisme), seluruhnya berisi membangun kemerdekaan bangsa-bangsa, sosialisme perdamaian dunia yang adil dan beradab, serta membangun umat beragama yang berjiwa Anti-Imperialisme Dan Anti Kapitalisme

Pada pidato 17 Agustus 1965, Bung Karno antara lain berdoa semoga gagasan-gagasan dan ajaran-ajarannya hidup seribu tahun lagi. Doa bapak itu adalah amanah bagi bangsa dan kita sebagai penerusnya.

Namun sayang, Pelaksanaan Dari Panca Azimat ini ternoda dengan adanya Peristiwa G30S tahun 1965, Sang Pemimpin Besar Revolusi dilemahkan semangatnya oleh orang orang yang memang tidak suka padanya. Hingga sekarang Pemikiran Pemikiran Progresif Sukarno dikorupsi oleh yang mengaku ngaku Pengagum beliau tapi tidak melaksanakan ajaran ajaran politik beliau. Dan masih banyak orang orang mencemoohnya sebagai orang yang sangat otoritarian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline