Lihat ke Halaman Asli

kang abi

Penggagas komunitas DUDUK DIAM

"Gusti" Maaf Ya Kami Sedang Sibuk Bertikai

Diperbarui: 7 Juni 2019   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Judul diatas adalah coretan  di suatu tembok yang saya lihat suatu hari dalam laman twitter, saya sesali karena saya lupa mebuat cuplikan layar (capture), dari akun siapa yang yang mencuit kan gambar ini. 

Lebih menyesal lagi karena isi coretan vandalis tersebut adalah fakta realitas kehidupan masyarakat hari ini, pertikaian demi pertikaian, dan tak menunjukan tanda surutnya.

Diawal sekali kita menjejaki bulan suci ramadan tahun ini, jelang sahur tawuran antar warga pecah. Terjadi di jalan Menteng atas Selatan Jakarta Selatan. Dilaporkan warga bentrok sudah berlangsung 2 malam (detikNwes, 07 Mei 2019). 

Demikian pula pada pertengahan ramadan, Danu Tirta (16) dilaporkan tewas diserang di depan Vihara Jalan Prof. Dr. Satrio Karet Jakarta Selatan oleh sekelompok peserta Sahur On athe Road.

Masih di bulan suci ini, sehari jelang nuzul quran 21 Mei 2019 bahkan berlanjut keesokan harinya, atmosfir Jakarta yang mencekam sejak pagi, akhirnya pecah dijelang sahur. 

Amuk perusuh orang-orang bayaran mengungkapkan nafsu angkara murkanya oknum elite yang yang menjadikan kekuasaan sebagai kiblat dan panglima hidupnya. 

Membakar warung warga, beberpa toko sekitaran Jalan Sabang, Wahid Hasyim, pelemparan Komplek Brimob dan pembakaran kendaraan, merusak, melempar hingga korban nyawa melayang.

Jumat 24 Mei 2019 detikNews melaporkan, Menurut Dinas Kesehatan DKI, menyebutkan jumlah korban luka rusuh 21-22 Mei saat ini mencapai 897 orang. Paling banyak korban mengalami luka ringan, mulai luka sobek, memar hingga iritasi mata.

" Jumlah yang diberikan layanan kesehatan pada 21-24 Mei sebanyak 905 orang, 8 orang diantaranya meninggal " kata Kadinkes DKI Jakarta Widyastuti.

Uuuuugh...rentetan 'kesibukan' bertikai diatas terjadi di bulan suci . Bulan yang kedudukan tiap orang yang mengisinya dilukiskan Nabi Mulia SAW  dengan, "wa huwa syahru du'iitum fihii ila dhiyafatallah", ialah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah.

Nilai agung dari tiap peluang, waktu dan kesempatan yang dikandungnya dituturkan Nabi, "Wa ayyamuhu afdholul ayyaami". Hari-harinya adalah hari yang paling utama. " Wala yalihi afdholul layaalii". Malam-malamnya adalah malam yang utama. " Wa saa'atuhuu afdholus sa'aati". Waktu-waktunya adalah waktu yang utama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline