Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Pesan Kelebat Pagi

Diperbarui: 18 Januari 2022   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Kau lahir dari rahim belukar kebencian, di asuh desas-desus penuh kecurigaan, tumbuh dan berkembang dikubangan picik permusuhan. Pakaianmu dari sutera kemunafikan, aroma wangi parfumu adalah kejahatan.

Kau tak bersenjata tak berpedang layaknya serdadu gerilya, tak bertameng seumpama pahlawan berlumuran darah. Tapi nafasmu penuh angkara, matamu tajam bak peluru baja.

Kau samakan kata hinaan dengan basa-basi, bersilat lidah di layar kaca, menggelapkan udara dengan ujaran kebencian, menabur bibit permusuhan ketika orang lain kebingungan.

Bagaimana kau bisa hidup di alam kedamaian, sedang aliran darahmu penuh racun kerusakan. Tidakkah lebih baik kau enyah ke alam neraka panas membara, tempatmu bertemu para durjana pemabuk dosa.

Jangan pernah datang lagi ke bumi pertiwi.

*****

Baganbatu, januari 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline