Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pesan Kelebat Pagi

18 Januari 2022   06:43 Diperbarui: 18 Januari 2022   06:50 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau lahir dari rahim belukar kebencian, di asuh desas-desus penuh kecurigaan, tumbuh dan berkembang dikubangan picik permusuhan. Pakaianmu dari sutera kemunafikan, aroma wangi parfumu adalah kejahatan.

Kau tak bersenjata tak berpedang layaknya serdadu gerilya, tak bertameng seumpama pahlawan berlumuran darah. Tapi nafasmu penuh angkara, matamu tajam bak peluru baja.

Kau samakan kata hinaan dengan basa-basi, bersilat lidah di layar kaca, menggelapkan udara dengan ujaran kebencian, menabur bibit permusuhan ketika orang lain kebingungan.

Bagaimana kau bisa hidup di alam kedamaian, sedang aliran darahmu penuh racun kerusakan. Tidakkah lebih baik kau enyah ke alam neraka panas membara, tempatmu bertemu para durjana pemabuk dosa.

Jangan pernah datang lagi ke bumi pertiwi.

*****

Baganbatu, januari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun