Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Andeng-andeng

Diperbarui: 19 Oktober 2020   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Jangan berkecil hati.

Wajahmu memang tak secantik Seica Omardani, Yuni Alaskyz, bahkan tak sekaliber artis penyanyi dari negeri para peri. Aku tak peduli.

Apa yang harus di sesali?

Bukankah artis Korea juga tak sempurna. Beberapa bunuh diri, mungkin banyak lagi yang diam-diam berteriak dalam tidur malam, menyebut nama-nama pesaing dengan keringat dingin membasahi bantal. Tak seindah dalam layar kaca. Yakinlah.

Ini rayuan?

Sejak kapan aku merayumu dengan segala macam bualan. Kau tahu aku bukan lelaki semacam itu, setidaknya hingga puisi ini ku tuliskan sambil memandangi fhotomu dengan sepuluh jari menutupi wajahmu. Engkau tambah malu? Itulah daya tarikmu.

Coba lihat perlahan di kaca spion motor yang parkir di trotoar. Yap betul, motor yang warna merah maron itu. Buka perlahan telapak tangan yang menutupi wajah, tarik napas,  tahan sebentar dan hembuskan secara perlahan. Lihat wajah siapa yang bersinar bening di kaca spion? Wajahmu. Ayu tenan.

Andeng-andengmu!

Jujur saja aku harus ngomong apa. Mbak Titik Sandora, Eyang Suzzana, mbak Ita Purnamasari,(aduh jadi lupa. Mbak artis yang satu ini ada andeng-andengnya apa enggak) mereka kalah pamor dengan wajah ayu di dalam kaca spion. Merah maron. Warna motornya.

Andeng-andengmu.  Bukan motor,  apalagi cuman kaca spion.

*****

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline