Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Jalan Berliku di Hamparan Cerita Berbatu

Diperbarui: 4 Agustus 2019   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Berhenti sejenak menapak langkah di jalan berundak, sekedar menghirup udara segar dari akar alam sekitar. Jauh perjalanan terus mendaki dan menuruni, jalan berkelok bagai tarian hati nurani setia mengikuti

Tapak kaki telah melepuh di paksa cadas bumi, akal dan rasa sering tercampak jatuh di lembah sunyi. Ini nyata untuk kisah perjalananku, tak terkira ribuan kerikil kecil membuat hatiku pedih, setidaknya aku terus melangkah, hingga hari ini

Jalan berliku di hamparan kisah berbatu, menumpahkan air mata dan lelah di setiap persinggahanya. Setiap langka adalah peristiwa yang mengharu jiwa, setiap cerita yang tercipta adalah tentang kwalitas rasa yang turut serta

Mungkin di kelokan di ujung senja ada kali kecil pelepas dahaga, sekedar membasuh jiwa dan raga dari debu polusi dunia. Bila telah ku gapai rumah kecil berhias bunga kamboja, mungkin berakhir pula kisahku tentang jalan berliku yang lama ku tempuh. Setidaknya, aku telah berjuang untuk sekedar berlalu

Bagan batu 4 agustus 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline