Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Setan dan Pembuluh Darah

Diperbarui: 24 Juni 2019   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Setan beredar di aliran darah, memutar dan bergetar sesuka nafsunya, mencakar dan membakar semau hasratnya. Kita manusia bagai mainan tak berharga, jadi mangsa pesta pora setan nan durjana

Setan berkelana di pembuluh darah, menyinggahi setiap kerapuhan jiwa dengan muslihatnya, mengaduk-aduk hati dan perasaan bersama dusta dan keburukan, engkau tak merasa, engkau malah terlena

Mata kita jendela bagi aksinya di dunia, mulut kita adalah lumbung dosa yang menggairahkanya. Kita terjebak dalam kubangan hitam, ketika setan bergembira ria menyaksikanya

Engkau dan aku hanya manusia biasa, mengembang biakan kuasa setan lewat amarah. Sadarkah kita jadi tungganganya, semburkan prahara dan malapetaka bagi dunia. Setan tertawa kita sengsara

Bagan batu 24 juni 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline