Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Setan dan Pembuluh Darah

24 Juni 2019   06:25 Diperbarui: 24 Juni 2019   06:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setan beredar di aliran darah, memutar dan bergetar sesuka nafsunya, mencakar dan membakar semau hasratnya. Kita manusia bagai mainan tak berharga, jadi mangsa pesta pora setan nan durjana

Setan berkelana di pembuluh darah, menyinggahi setiap kerapuhan jiwa dengan muslihatnya, mengaduk-aduk hati dan perasaan bersama dusta dan keburukan, engkau tak merasa, engkau malah terlena

Mata kita jendela bagi aksinya di dunia, mulut kita adalah lumbung dosa yang menggairahkanya. Kita terjebak dalam kubangan hitam, ketika setan bergembira ria menyaksikanya

Engkau dan aku hanya manusia biasa, mengembang biakan kuasa setan lewat amarah. Sadarkah kita jadi tungganganya, semburkan prahara dan malapetaka bagi dunia. Setan tertawa kita sengsara

Bagan batu 24 juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun