Setan beredar di aliran darah, memutar dan bergetar sesuka nafsunya, mencakar dan membakar semau hasratnya. Kita manusia bagai mainan tak berharga, jadi mangsa pesta pora setan nan durjana
Setan berkelana di pembuluh darah, menyinggahi setiap kerapuhan jiwa dengan muslihatnya, mengaduk-aduk hati dan perasaan bersama dusta dan keburukan, engkau tak merasa, engkau malah terlena
Mata kita jendela bagi aksinya di dunia, mulut kita adalah lumbung dosa yang menggairahkanya. Kita terjebak dalam kubangan hitam, ketika setan bergembira ria menyaksikanya
Engkau dan aku hanya manusia biasa, mengembang biakan kuasa setan lewat amarah. Sadarkah kita jadi tungganganya, semburkan prahara dan malapetaka bagi dunia. Setan tertawa kita sengsara
Bagan batu 24 juni 2019