Lihat ke Halaman Asli

Sam Kamuh

Editor

Tidak Ada Lagi Kekerasan

Diperbarui: 18 Juli 2019   03:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://dprcenter.org

Satu dari empat wanita akan mengalami kekerasan dalam rumah tangga di masa hidupnya dan lebih dari tiga juta laporan pelecehan terhadap anak terjadi setiap tahun di Amerika Serikat.  Diperkirakan ada antara 143 juta dan 210 juta anak yatim di seluruh dunia.

Membaca statistik kenaikan drastis grafik kekerasan di dunia, kita bisa terkejut. Dan ketika kita melihat lebih dekat lagi dalam kehidupan keluarga, sangat nyata akibat dosa pada kehidupan manusia. 

Jika saudara pernah menyaksikan seorang anggota keluarga menderita akibat hubungan yang kasar atau melihat sebuah keluarga kehilangan orang tua atau anak, beban rasa sakit dan kehilangan akan semakin  besar.  Bagaimana Tuhan bisa membiarkan ini terjadi?Mengapa?

Setelah merasakan beban ini dan melihat penderitaan keluarganya sendiri, Daud mengakui kepedulian Allah akan dosa dan rasa keadilan-Nya.

Tuhan melihat yang tertindas.  Hatinya hancur untuk penderitaan mereka, dan Dia berjanji bahwa, suatu hari, penindasan akan berhenti.  Sebagai orang Kristen yang merasakan kesedihan itu, kita memiliki kesempatan untuk membuat perbedaan dan mengakhiri kekerasan dengan hal hal kecil.  Mungkin kita dipanggil untuk mengasuh anak.  Atau mungkin kita dipanggil untuk menjadi sukarelawan di tempat penampungan korban kekerasan setempat.  

Mintalah kepada Tuhan agar perhatian terhadap kekerasan, menjadi aktif dalam hati dan kehidupan kita.

Ayat renungan:
"Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN;
Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu,

untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak;
supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut-nakuti"
 Mazmur 10:17-18

 Doug Batchelor




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline