Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Kafil Mawaidz

Karyawan swasta

Berkaca pada Sejarah Pendidikan

Diperbarui: 14 April 2018   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbagai ide gagasan diusung oleh para pakar pendidikan untuk bisa mewujudkan cita-cita pendidikan nasional. Cita-cita tersebut telah dicantumkan para penggagas bangsa ini dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV,  bahwa tujuan pendidikan di indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Hal ini diperjelas dalam UU. No 20 tahun 2003 pasal 3 yang berisi, " pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, Sehat, Berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menengok ke belakang sejarah pendidikan di Indonesia, tujuan pendidikan di Indonesia mengutamakan pendidikan sosial kemasyarakatan. Dimana tujuan pendidian adalah berlaku bak kepada sesama, berbudi luhur kepada warga sekitar, dan ramah tamah kepada yang baru dikenal. 

Pendidikan yang lebih mengutamakan pemberadaban, agar sesuai dengan yang termaktub di sila ke-2 pancasila. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dimana yang mendapatkan pendidikan lebih banyak bisa mengayomi yang kurang mendapatkan pendidikan.

Mereka menjadi pengasuh bagi jiwa-jiwa yang kurang di-asuh. Menjadi peredam dari segala bom emosional konflik yang sedang terjadi. Menjadi panutan bagi mereka yang membutuhkan tuntunan. Menjadi kawan bertukar piker, berdiskusi untuk memaslahatkan kehidupan rakyat. Menjadi penyemangat bagi jiwa-jiwa muda akan kreatifitas dan inovasi pemikiran-pemikan yang berkemajuan.

Kalau bangsa ini mau belajar sejarah, sebenarnya kita mempunyai sosok teladan pendidik yang sangat mumpuni dalam masalah pendidikan, seperti seorang Ki Hajar Dewantara. Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang sangat menunjung tinggi nilai kemanusiaan, diwujudkannya dengan mendirikan taman siswa. Taman siswa adalah sebuah tempat pembelajaan yang sangat menyenangkan sekaligus menenangkan. 

Para siswa tidak diteror akan keulusan, yang menghilangkan aspek keihklasan dalam belajar. Tidak pula diteror angka-angka yang selalu menjadi alat maipulasi dalam menilai kemampuan seorang siswa. Taman siswa memberikan kebebasan belajar siswa sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki. 

Mereka berkembang sesuai dengan bakat yang diberikan oleh tuhan. Tugas para pendidik adalah memberika pagar-pagar moral dan etika keindonesiaan kepada mereka. Agar nantinya kepandain mereka dipergunakan untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk  minteri, nggumedeni, bukan untuk ajang unggul-mengungguli, tindih--menindasi, dan lain sebagainya.

Kalau kita perhatkan di era "zaman now", pendidikan hanya sebagai legalitas untuk individu agar mendapatkan ijazah, bukan untuk menyiapkan manusia dalam menapaki kehidupan selanjutnya yang lebih dewasa. Pendidikan hanya dijadikan proyek program-program kependidikan yang kurang bisa menjangkau makna pendidikan seuutuhnya. 

Pendidikan masa kini lebih banyak menciptakan mur baut industri investasi. Meredam kepercayaan diri untuk menjadi dirinya sendiri. Menghilangkan kemampuan untuk bisa berdaulat menjadi diri sendiri. Pendidikan saat ini hanya berpatok pada nilai-nilai materi dalam rangking-rangking rapor yang mudah sekali dimanipulasi.

Pendidikan seharusnya menjadi wadah bagi para siswa agar bisa mengembangkan bakat bawaannya sejak lahir. Menjadi ruang untuk memperkuat karakter, memperluas identitas tanpa menghapus personalitas. Menghasilkan individu-individu yang berdaulat, ber-etnotalentalogi, bertanggung jawab, percaya diri, dan berdaya saing sportif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline