Lihat ke Halaman Asli

Kartika E.H.

TERVERIFIKASI

2020 Best in Citizen Journalism

Kisah Tsa' labah Melihat Perempuan Mandi yang Berbuah Surga

Diperbarui: 19 April 2021   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancuran Air Untuk Mandi | @ngaji.id

Tsa'labah bin Abdurrahman, salah satu kaum Anshar Madinah yang menjadi pembantu Rasulullah SAW, dalam sebuah perjalanan karena suatu urusan, secara tidak sengaja melihat seorang perempuan kaum Anshar tengah mandi. Karena ini aib dan tergolong perkara baru dalam pemahaman Tsa'labah setelah memeluk Islam, maka Tsa'labah ketakutan luar biasa akan turun wahyu terkait "perbuatan" tidak sengajanya tersebut.

Demi menebus rasa takut sekaligus rasa bersalahnya, Tsa'labah memutuskan untuk menepikan diri naik keatas gunung yang terletak diantara Kota Makkah dan Madinah. 

Di atas gunung,   Tsa'labah terus menangis dan menagis menyesali perbuatan maksiatnya sambil terus meminta ampunan dan bertaubat kepa da Allah SWT, karenanya sampai berhari-hari Tsa'labah tidak menampakkan diri di lingkungan kediaman Rasulullah SAW. Sedangkan, sahabat-sahabat yang lain, juga tidak ada satupun yang tahu keberadaan pembantu setia Rasulullah SAW tersebut. 

Baca Juga :  Kisah "Rumus Bagi Tiga" Jalan Sederhana Menuju Keberkahan Harta

Sampai pada hari ke-40, malaikat Jibril atas perintah Allah SWT  akhirnya memberi tahu Rasulullah perihal Tsa'labah yang menepikan diri ke gunung untuk memohon pertolongan Allah SWT.

"Wahai Muhammad, sesugguhnya ada seorang lelaki dari umatmu yang menepikan diri di gunung itu sedang meminta petolongan kepada Allah SWT." Kata Jibril kepada Rasulullah, SAW.

Mendengar pemberitahuan Jibril, Rasulullah SAW langsung menyuruh Umar bin Khatab dan Salman A Farisi untuk mencari keberadaan Tsa'labah di gunung yang disbut oleh Jibril. Dalam perjalanan percariannya, Umar dan Salman bertemu dengan Dzufafah, seorang penggembala ternak yang mengatakan, 

"Sepertinya yang kalian cari adalah orang yang beberapa hari ini sering aku beri segelas susu, setiap dia turun dari gunung dan setelahnya langsung naik lagi keatas. Dia tidak suka bertemu manusia lain dan tampak sangat murung dan bersedih!"

Benar juga kata Dzufafa, ketika malam tiba,  Tsa'labah akhirnya keluar juga dari persembunyiannya dan langsung ditemui oleh Umar juga Salman. Setelah melalui dialog yang lumayan lama, akhirnya  Tsa'labah mau diajak untuk menemui Rasulullah SAW. 

Baca Juga :  Kisah Kecerdikan Utsman bin Affan "Mengakuisisi" Sumur Yahudi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline