Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Sistem Pertanian Kepulauan di Maluku Agroforestry di Era Revolusi Industri 4.0

Diperbarui: 22 Mei 2019   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

#kategoripelajarmahasiswa

#PertanianIndonesiaMaju

Revolusi industri 4.0 merupakan sebuah keniscayaan yang saat ini harus kita hadapi membutuhkan kesiapan dari seluruh aspek dan sektor termasuk sektor pertanian. Indonesia merupakan salah satu Negara agraris, Jadi peran sektor pertanian sangat penting dalam mendukung perekonomian Negara terutama sebagai penyedia bahan pangan, sandang dan papan bagi segenap penduduk, serta penghasil komoditas ekspor bahkan sebagian besar masyarakat Indonesia bekerja pada sektor pertanian Maluku merupakan salah satu Provinsi yang kedepanya mempunyai peluang besar untuk dikembangkan dari sektor pertanian dan perikanan, merupakan salah satu provinsi yang terletak di Kawasan Timur Indonesia. 

Menurut letak astronomis, maka wilayah Provinsi Maluku terletak antara 2 0 30 ' - 9 0 Lintang Selatan dan 124 0 - 136 0 Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi Maluku secara keseluruhan adalah 581.376 km2, terdiri dari luas lautan 527.191 km2 dan luas daratan 54.185 km2. 

Dengan kata lain sekitar 90 persen wilayah Provinsi Maluku adalah lautan, dengan karekteristik yang berkepulauan Maluku juga dijuluki sebagai provinsi seribu pulau karena wilayah daratannya didominasi oleh pulau kecil tetapi ironisnya sampai sekarang Maluku belum di akui sebagai provinsi dengan karekteristik kepulauan oleh pemerintah.

Sebagai provinsi kepulauan yang terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil dengan bentangan garis pantai yang panjang. Itu berarti lahan pada wilayah kepulauan relatif lebih kecil dibandingkan dengan wilayah pada pulau besar. 

Karakteristik pulau kecil yang paling utama adalah memiliki kepekaan ekologi terhadap suatu perubahan itu berarti model pertanian yang diterapkan berbeda dengan daerah lainnya. 

Untuk aktivitas pertanian di Maluku berdasarkan prateknya yang diterapkan secara turun termurun tercatat memiliki ciri khas dalam penggunaan lahan berbeda dari daerah  yang lainnya, selain itu juga faktor sosial, budaya dan ekonomi masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap sistem penggelolaan dan pemilihan komoditi yang diusahakan. 

Pertanian pulau kecil harus memiliki ciri yang berbeda dengan wilayah continental atas dasar itu maka diperlukan suatu konsep pola/model pertanian untuk wilayah kepulaun yang memiliki cara tersendiri yang disusun untuk mengelola pembangunan pertanian secara terpadu dan berkelanjutan.

Pertanian kepulauan kedepannya diharapkan bukan hanya sebagai sumber kehidupan masyarakat tetapi tantangan kedepannya didorong sebagai sistem pertanian yang harus secara efisien untuk menyediakan pangan dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang relative pendek untuk memenuhi kebutuhan manusia. 

Dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi dan lahan pertanian yang terbatas serta lahan-lahan pertanian dikonversi sebagai kawasan non pertanian pada daerah-daerah perkotaan otomatis produksi pertanian tidak sebanding dengan kebutuhan pagan manusia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline