Lihat ke Halaman Asli

June

nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Puisi | Menjadi Bayangan

Diperbarui: 1 Mei 2020   03:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash.com /J W (@emotional_discord)

Akulah Bayangan

Di luas dan lapangnya bentang samudra
Tak dapatkah kau melihat satu bayangan di mataku
Bayang yang harusnya kau kenali
Seperti saat kau berdiri di depan cermin 

Saat kau menunduk dan melihat ujung kakimu
Adakah kau menyadari bayangan lain di sampingmu
Atau adakah kau mencium parfum jeruk mandarin
Aroma yang harusnya kau kenali siapa pemakainya 

Satu langkah di belakangmu aku berdiri
Apakah itu jauh hingga hadirku tak kau lihat
Aku memiliki air mata untuk terus mengalir
Namun hanya aku yang tahu rasa sepi ini 

Kupikir berharap mati adalah hal yang menyedihkan
Namun berharap hidup ternyata lebih memilukan
Aku hanyalah cameo yang terlupakan
Pemeran kemalangan dalam ceritaku sendiri 

Sejauh ini aku terus memberi
Sejauh itu kau terus menerima buta
Sejauh pelupuk mata ku tiada menerima
Dan sampailah aku pada kematian yang bersabar menyertaiku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline