Lihat ke Halaman Asli

Junjung Widagdo

TERVERIFIKASI

Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Guru dalam Middle Income Trap

Diperbarui: 4 Maret 2024   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: HERYUNANTO untuk KOMPAS.id

Saya pernah berseloroh dengan teman, "gaji naik juga sama aja, barang-barang pasti ikut naik". Nah, ternyata benar kan, belum juga gaji naik, harga-harga sudah pada naik. 

Naiknya harga-harga seperti beras, telur, bahkan kabar akan kenaikan harga bahan bakar seperti pertalite akhir-akhir ini menjadi perhatian kami dalam mengelola keuangan keluarga. Saya sering berdiskusi dengan istri, mengingatkannya untuk bijak dalam pengeluaran, "Dek, kalau memungkinkan, ada uang yang disimpan dari gajian ini ya"

Kami pun memutuskan untuk menerapkan sistem "dompet harian". Kami membeli dompet khusus yang terdiri dari 31 saku, masing-masing diberi label angka satu hingga tiga puluh satu, melambangkan jumlah hari dalam satu bulan.

Saya meminta istri untuk membagi gaji bulanan dengan bijaksana, mengalokasikan dana untuk berbagai kebutuhan selama satu bulan ke depan. Misalnya, pada tanggal 1, kami memperkirakan pengeluaran untuk membeli beras sebesar 160 ribu rupiah, belut 60 ribu rupiah, dan bumbu dapur sebesar 50 ribu rupiah.

Jumlah totalnya, yakni 270 ribu rupiah, kemudian dimasukkan ke saku yang bertuliskan tanggal satu. Proses ini kami lakukan untuk setiap hari dalam bulan tersebut.

Meskipun membutuhkan disiplin ekstra, kami percaya pada sistem ini sebagai upaya untuk mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik.

Sebagai seorang guru PNS, status sosial saya mungkin terlihat cukup tinggi di masyarakat, terutama saat saya terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Namun, secara finansial, kami sadar bahwa pendapatan sebagai seorang guru ternyata masih tergolong dalam kelas menengah.

Banyak dari rekan seprofesi saya juga mengalami tantangan serupa. Sulit untuk mencapai kestabilan ekonomi karena pendapatan dan pengeluaran hampir selalu seimbang, membuat menabung menjadi sesuatu yang sulit dilakukan.

Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi pengalaman dan pandangan sebagai seorang guru PNS yang berada dalam kelas menengah, yang seringkali menghadapi tekanan finansial namun tetap berusaha menjalani kehidupan dengan bijak.

Harga Naik Gaji Tetap, Gaji Naik Harga Naik

Mending gak usah ada isu soal kenaikan gaji, sebab hanya sebatas wacana tentang gaji naik saja sudah mampu mengerek harga-harga untuk naik. 

Tidak bisa dipungkiri, saat ini kita melihat berbagai alasan kenaikan harga-harga, yang terus terjadi ketika gaji mulai naik. Ini seperti sebuah ironi bukan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline