Lihat ke Halaman Asli

Junio Richson Sirait

Kapan ya Jadi Moderator 😅

Ketika Pimpinan Ikut Acara Program 1000 Jurnal Terakreditasi

Diperbarui: 23 Agustus 2021   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 https://d1fdloi71mui9q.cloudfront.net/fgVKFGQLS6uvzwcsw0ij_vIo2PPvarU38wk0I/Koleksi pribadi

Gerakan menulis di Indonesia pada tahun-tahun ini sangatlah meningkat. Indonesia menjadi salah satu negara yang terbayak mempublikasikan hasil penelitian.  Meningkatnya minat dosen dan mahasiswa dalam menulis membuat ilmu pengetahuan yang jumlahnya sangat banyak itu dapat diakses secara gratis di lembaga-lembaga pendidikan yang mengelola jurnal online (Aplikasi OJS).  Setiap penulis tidaklah lagi mengeluarkan dana yang sangat besar untuk mencari referensi penelitiannya. Mereka cukup membuka Google Scholar dan sejenisnya untuk mendapatkan materi-materi yang berfungsi untuk mendukung kelancaran proses penelitian.

Pemerintah, yang mewajibkan dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian terlihat berhasil. Hal tersebut tentu dapat didasari dari meningkatnya jumlah publikasi dalam penelitian di Indonesia. Namun, untuk lembaga-lembaga penelitian yang membuka jurnal online banyak mengalami kebingungan dalam mengelolanya sesuai dengan ketentuan Ristekdikti maupun tempat-tempat pengindeks lainnya seperti DOAJ yang berpartner dengan RJI (Relawan Jurnal Indonesi). Pengindeks tersebut dapat dikatakan tempat yang sulit bagi orang yang seperti saya, yang baru dipercayakan untuk mengelola jurnal dan belum memiliki pengalaman dalam hal tersebut.

Pada waktu pertama kali saya mengelola jurnal, kesulitan yang sangat luarbiasa saya alami selama berbulan-bulan. Tidak jarang saya tidur larut malam karena mengerjakannya dan bangun pagi untuk melanjutkan pekerjaan tersebut di kantor. Setelah publikasi jurnal yang pertama, saya mendapatkan info bahwa Relawan Jurnal banyak membantu jurnal-jurnal di Indonesia menjadi terakreditasi seperti jurnal jaffray (SINTA 2). Mendengar hal tersebut saya menghadap bapak ketua untuk mengajukan lembaga kami menjadi anggota di Relawan Jurnal Indonesia. Pengajuan akhirnya disetujui dan saya langsung mengurus DOI di Jurnal Relawan tersebut. Setelah itu, tidak lama kemudian seperti biasanya yang sering saya dengar bahwa RJI mengadakan webinar tentang program 1000 jurnal terakreditasi. Saya, bersama unsur pimpinan mengikuti acara tersebut kurang lebih 8 jam karena menurut saya semua hal-hal tentang jurnal dibahas dalam satu hari.

Acaranyapun sangatlah menarik dan sangat membantu sehingga ketua bersama bidang akademik pun menambahkan pekerjaan kepada saya yaitu menuntut anak-anak program s1 untuk giat menulis jurnal. Skripsi di conversikan ke artikel jurnal. Hati sempat mau menolak tambahan pekerjaan tersebut namun karena dapat menumbuh kembangkan kemampuan akhirnya saya menerima tambahan kerja tersebut dengan penuh semangat dalam mengerjakan tugas tersebut.

Ketua kami juga menargetkan supaya jurnal kami di tahun 2022 sudah terakreditasi. Saya telah mendaftarkan dan mendapatkan akun untuk meminta tolong kepada RJI atau yang sering di sebut Relawan Jurnal Indonesia itu melengkapi kekurangan jurnal kami dengan tanya jawab di chat dan saya sangat senang dengan pelayanan yang baik, yang mereka berikan.

Saya banyak mendapat ilmu yang baru dan kejadian ini membuat saya menjadi semakin produktif dalam menulis artikel ilmiah. Kiranya teman-teman pengurus jurnal yang baru memulai, dapat tertolong dengan lembaga-lembaga yang memiliki hati menolong dan melayani demi kemajuan bersama seperti RJI. Indonesia jaya. berikut link RJI : https://relawanjurnal.id/  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline