Lihat ke Halaman Asli

Jumari Haryadi Kohar

TERVERIFIKASI

Penulis, trainer, dan motivator

Biotik Sadulur, Komunitas Kreatif dari Kampung Cipeureu

Diperbarui: 31 Agustus 2017   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kreativitas ternyata bukan hanya milik warga kota. Buktinya, anak-anak muda yang tergabung dalam Komunitas "Biotic Sadulur" ini mampu bersaing dengan pemuda kota dalam berkarya. Kiprah mereka dalam menggelar sebuah kegiatan seni yang cukup besar patut mendapat acungan jempol. Mereka ini semuanya berasal dari Kampung Cipeureu, Desa Buana Mekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang.

Bertempat di Bumi Perkemahan Desa Buana Mekar yang bernuansa alam pegunungan nan indah, para personel Biotic menggelar pertunjukan musik bertajuk "Music Fest 2017:Biotic 10th Annyversary" pada Sabtu, 19 Agustus 2017. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa grup musik yang ada di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang.

 Beberapa peserta festival band yang ikut berkompetisi di antaranya adalah Grup Band Crowz Fazon dari Jeungjing, Desa Pelita Asih Kec. Slaawi, Garut; Grup Band Ska-Ruhun dari Kampung Pasir, Desa Samida Kec. Selaawi Kab. Garut; Grup Band Scared of Sunday dari Desa Limbangan, Kec. Limbangan, Kab. Garut; Grup Band Krikil Hidung dari Kampung Cipeureu, Desa Buana Mekar Kec. Cibugel Kab. Sumedang; Grup Band Counsllet dari Kampung Jaya Mekar, Desa Jaya Mekar, Kec. Cibugel, Kab. Sumedang; dan Grup Band Pe Es Ka dari Kampung Jeungjing, Desa Pelita Asih Kec. Selaawi Kab. Garut.

Grup Band Counsllet asal Kampung Jaya Mekar, Desa Jaya Mekar Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang (Sumber foto: Biotic Sadulur)

Grup Band Crowz Fazon asal Kampung Jeungjing, Desa Samida Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut (Sumber foto: Biotic Sadulur)

Grup Band Scared of Sunday asal Kampung Limbangan Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut (Sumber foto: Biotik Sadulur)

Grup Band Ska-Ruhun asal Kampung Pasir, Desa Samida Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut (Sumber foto: Biotic Sadulur)

Acara ini juga dimeriahkan oleh bintang tamu (Special Perform), yaitu Fedorast asal Limbangan, Grup Band Marsupilami Steady, Grup Band Plann B asal Cimahi, Ipank Ahmad Solo Guitars dan Grup Band Aulora asal Bandung. Juga dimeriahkan dengan kehadiran Pelukis Eksentrik terkenal asal Cimahi, Bahar Malaka yang ikut memamerkan beberapa karya lukisannya.

 Dewan juri festival band ini terdiri dari empat orang yaitu Toink alias Ipang Ahmad (Depok), Andri (Bandung), Iwan (Bandung) dan Uee (Sumedang -- Perwakilan dari panitia). Acara lomba musik ini akhirnya dimenangkan oleh Grup Band Counsllet asal Desa Jaya Mekar, Kab. Sumedang sebagai juara pertama, sedangkan posisi juara kedua dipegang oleh Grup Band Krikil Hidung.

Dewan juri

Menurut Aiptu Abdul Satar -- Babinmas Desa Buana Mekar, acara yang digelar oleh Komunitas BIOTIC SADULUR ini sangat bagus. Selain menjadi ajang hiburan bagi warga setempat, kegiatan semacam ini juga mampu menyalurkan bakat para pemuda, terutama di bidang musik.

"Selama ini pemuda di Desa Buana Mekar dikenal beringas dan tukang gelut (berkelahi). Kehadiran Komunitas BIOTIC SADULUR justru membawa angin segar ke arah yang positif," ujar polisi yang berdinas di Polsek Cibugel sejak 1993 ini dengan ramah.

Sementara itu Dadang Romansyah, anggota DPRD Kabupaten Sumedang dari PDI Perjuangan yang sengaja hadir menyaksikan acara tersebut sangat menyambut baik kegiatan positif yang dilakukan Komunitas BIOTIC SADULUR.

"Begitu kompak dan kreatifnya mereka menjalankan acara ini, sehingga kegiatan ini bisa terwujud. Saya berharap masyarakat Cibugel, terutama kaum mudanya, agar lebih kreatif dan lebih inovatif, sehingga tidak terbawa dengan pergaulan yang bisa merugikan," paparnya ketika dimintai pendapatnya tentang kegiatan tersebut.

Sejarah Berdirinya Komunitas BIOTIC Sadulur

Menurut Kang Ahep -- salah seorang pendiri Komunitas Biotic Sadulur, awalnya beberapa pemuda Kampung Cipeureu berkumpul dalam sebuah komunitas bernama BAC (Barudak Awak Club). Komunitas ini cukup solid dan kompak, sehingga cukup disegani oleh komunitas lain. Bahkan, anggotanya saat itu sudah mencapai 120 orang yang terdiri dari berbagai wilayah di Kabupaten Sumedang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline