Lihat ke Halaman Asli

JulianaPane

Mahasiswa Prodi Tadris Biologi

Pengaruh Teknologi Sonic Blom terhadap Pertumbuhan Tanaman

Diperbarui: 7 September 2020   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh : Juliana Pane

Siapa tak kenal tanaman? Mahkluk hidup yang orang awam mengenalnya sebagai makhluk hidup yang tidak dapat bergerak atau berpindah tempat padahal kenyataannya tanaman sendiri mampu bergerak jika memperoleh rangasangan seperti cahaya, air, gravitasi bumi, bahkan sentuhan.

Selain mampu bergerak, fakta lain ternyata tanaman mampu mendengar dan mampu merespon suara yang berada disekitarnya. Hal tersebut dilansir oleh nationalgeographic.grid.id (2019), tanaman dapat mendengar dengungan lebah yang lewat di dekatnya, sehingga begitu mendengar, mereka langsung memproduksi lebih banyak nektar, suara tersebut mampu mempengaruhi hanya dalam waktu 3 menit.

Berdasarkan penjelaskan diatas maka dicipatakan sebuah teknologi baru bernama "Sonic Blom" yang memanfaatkan efek gelombang suara untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. 

Teknologi ini  mampu merangsang mulut daun (stomata) tetap terbuka sehingga dapat meningkatkan efisiensi fotosintesis dan hasil akhir fotosintesis. Teknologi ini telah banyak dilakukan dengan berbagai jenis musik maupun suara terhadap tanaman yang berbeda-beda.

Sebagamaimana dalam uji penelitian Sonic Blom yang dilakukan beberapa orang seperti Budisantoso dan Elly (2003) mendapat hasil berupa peningkatan pertumbuhan dan produktivitas Glycine max (tanaman kedelai), selain itu penelitian yang dilakukan oleh Cai, dkk (2014) menyatakan bahwa suara efektif untuk menstimulus pertumbuhan Vigna radiata (kacang hijau), dan selanjutnya uji coba sonic blom  dengan musik oleh Chivukula dan Shiravaraman (2014) menyatakan bahwa musik berpengaruh dalam meningkatkan jumlah bunga dan diameter bunga Rosa chinensis (mawar tiongkok).

Lantas suara seperti apa yang baik dan dapat diterima oleh tanaman,?

Ternyata dari berbagai jenis musik seperti dangdut, klasik, rock, dan pop, jenis musik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dengan baik adalah jenis musik klasik, dikarenakan music klasik dengan frekuensi 5.000-8.000 Hz sesuai untuk pertumbuhan tanaman. 

Sedangkan musik yang menurunkan pertumbuhan tanaman adalah music rock  karena frekuensi music rock 21686-21871 Hz tidak sesuai untuk perutumbuhan tanaman (Yeni, dkk 2017). 

musik tersebut akan merangsang stomata untuk tetap terbuka dan meningkatkan kecepatan penyerapan pupuk yang berguna pada proses pertumbuhan tanaman. Meskipun tanaman tidak memiliki indra untuk menangkap suara tersebut tetapi tanaman mampu merespons adanya getaran suara tersebut

 Mungkin selama ini anggapan kita bahwa tanaman tidak dapat mendengar karena tanaman sama sekali tidak merespon kita ajak bicara atau mendengar suara apapun, padahal alasan sederhana tanaman tidak merespon usaha kita karena mereka tidak membutuhkan manusia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline