Valuasi pasar Tesla mencapai dan melebihi angka $1 triliun dollar pada hari Senin (25/10). Sebuah sejarah telah dicatat oleh Tesla selama 11 tahun setelah menjadi perusahaan public/IPO. Hal ini juga menempatkan Tesla di perusahaan terpilih dengan Apple, Amazon, Facebook, dan Google yang semuanya punya kapitalisasi pasar di atas $1 triliun.
Lompatan harga Tesla sebesar 12,7% di hari Senin dikarenakan berita bahwa Hertz, perusahaan sewa mobil akan membeli 100.000 mobil Tesla Model 3 untuk armada sewaannya. Tesla Model 3 dijual dengan harga sekitar $40.000 dan akan ditampilkan di inventaris persewaan Hertz di pasar AS dan kota tertentu di Eropa.
Faktor lain yang menyebabkan harga pasar Tesla tembus $1 triliun yaitu catatan penelitian dari analis Morgan Stanley, Adam Jonas, bahwa perusahaan akan menaikkan target harganya yang sebelumnya $900 menjadi $1200.
Tampaknya baru kemarin tahun 2018 dimana Apple menjadi perusahaan pertama yang menembus triliunan dollar berdasarkan kapitalisasi pasar. Sekarang ada Microsoft, Amazon, Google, Facebook, dan Tesla. Apple membutuhkan waktu paling lama untuk mencapai sasaran, yaitu 37 tahun setelah memulai perdagangan pada tahun 1980.
Kapitalisasi pasar Tesla bahkan melebihi 9 pembuat mobil terbesar. Toyota $237 Miliar, GM hanya $84 miliar, dan Ford $64 miliar. Tesla merupakan perusahaan AS tercepat kedua dimana valuasinya mencapai $1 Triliun.
Tesla bernilai lebih dari tiga kali lipat dari Toyota (TM) yang merupakan pembuat mobil paling berharga kedua dengan kapitalisasi pasar sekitar $280-$237 Miliar dollar, dan menawarkan penjualan dan keuntungan yang sempat mengalahkan Tesla.
Tahun lalu, Tesla hanya berhasil menjual 500.000 unit mobil ke seluruh penjuru dunia, yang berarti nilai pasarnya setara dengan sekitar $2 juta dollar per kendaraan yang terjual. Perusahaan Tesla telah menjual 627.000 unit mobil sepanjang tahun ini, dan bertujuan untuk mendekati satu juta penjualan selama setahun penuh ini. Itu masih sama dengan penilaian lebih dari $1 juta dollar per kendaraan, tetapi jelas investor tetap akan bertaruh bahwa Tesla akan mencapai targetnya, yaitu pertumbuhan penjualan sebesar 50% atau lebih untuk setiap tahun yang akan datang.
Saham Tesla punya sejarah volatilitas yang dipengaruhi oleh CEO Tesla sendiri yaitu Elon Musk dengan tweetnya yang memberikan efek ke harga crypto misalnya Dogecoin dan juga saham.