Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Karya Wisata dan Kemampuan Literasi Anak SD: Dolan Sambil Belajar

Diperbarui: 6 Oktober 2022   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangunan Monjali dilihat dari sisi timur. Dokpri 

Awal bulan Oktober 2022 sekolah menyelenggarakan karya wisata. Sebutan untuk kegiatan wisata ini bisa macam-macam, ada wisata edukasi, outing class, bahkan ada yang menyebut piknik. 

Apapun sebutannya, ketika karya wisata, siswa ---kelas IV sampai kelas VI--- akan memiliki pengalaman yang tidak pernah didapatkan selama belajar di kelas. Namun, hal ini juga tergantung pada objek wisata yang dituju.

Sebelum karya wisata dilaksanakan 1 Oktober lalu, jauh-jauh hari pihak sekolah dan orangtua atau wali siswa berembug untuk menentukan lokasi wisata. Bagaimanapun pihak sekolah dan orangtua/wali siswa merasa perlu melakukan kegiatan yang tidak akan membuatnya jenuh dalam belajar. Apalagi dua tahun masa pandemi, nyaris tak ada kegiatan refreshing. Semua sibuk dengan kegiatan yang serba terbatas.

Dari pertemuan sekolah dan orangtua/wali siswa, akhirnya disepakatilah lokasi wisata ada tiga yaitu Monumen Jogja Kembali, Museum Dirgantara dan Kebun Binatang Gembira Loka. Alasannya dari ketiga objek wisata ini siswa bisa belajar sekaligus santai menikmati suasana di setiap objek wisata.

Mulai dari Monumen Jogja Kembali atau Monjali. Di sana, pada lantai pertama para siswa masuk ke ruang pemutaran film dokumenter seputar sejarah Supersemar. Film berdurasi sekitar sepuluh menit, menambah pengetahuan para siswa bahwa ada peristiwa bersejarah yang dihadapi para pahlawan setelah kemerdekaan Indonesia.

Sesampai di sekolah, para siswa bercerita kalau peristiwa pada film itu cukup menakutkan. Nah, dari sini saya sebagai guru bisa memberikan arahan agar siswa bersyukur dengan cara rajin belajar. Mereka tidak merasakan dampak dari peperangan.

Setelah menyaksikan film dokumenter, siswa menikmati 4 museum pada lantai 1. Kemudian masuk lantai 2, terdapat 10 diorama beragam adegan bersejarah di bumi Jogjakarta dan sekitarnya serta 40 relief. Sedang ruangan lantai 3, para siswa menyaksikan maklumat dan relief kepalan tangan. Ruangan ini disebut Ruang Garba Graha dan digunakan untuk mendoakan para pahlawan.

Salah satu relief di ruang Garba Graha. Dokpri 

Itulah beberapa hal yang bisa dilihat para siswa dari bangunan yang menceritakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Kekhasan bangunan ini adalah dari bentuknya, yaitu berbentuk kerucut dan dikelilingi kolam.

Hal serupa ketika masuk ke lokasi wisata yang kedua, Museum Dirgantara. Di sana, yang utama, para siswa menyaksikan koleksi beragam pesawat, baik di luar gedung museum maupun di dalam ruangan. Diorama pun masih ada dan terpampang di objek wisata ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline