Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Hobi dan Tato Jawa

Diperbarui: 26 September 2022   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri 

Lelaki yang semakin hari berambut panjang itu hanya berbaring di atas dipan. Pasti dia merasa tubuhnya tak enak. Beberapa hari ini selalu minta dikerok. Keluhan punggung sakit, kaki sakit sudah biasa kudengar. Sering kambuhan. Tak jarang, aku harus menghubungi pimpinannya untuk meminta izin untuk lelaki itu. Lelaki itu, suamiku.

Keluhan sakit punggung dan kaki itu muncul karena aktivitasnya yang ngoyo. Pas masa booming batu akik, dia berburu ke berbagai tempat, entah sungai sampai di dataran tinggi yang sulit dicapai.

Batu dengan ukuran besar dan pastinya berat, dibawanya dengan motor. Mengangkat atau memindahkan batu ukuran besar sudah pasti membuat pegal-pegal. Namun itu tak dihiraukannya. Dia tak memikirkan efek jangka panjangnya.

"Weh... kamu nggak tahu ya, Bu. Dari kegiatan itu, aku bisa bikin pondasi kolam dan beteng di utara rumah," jelasnya saat aku memprotes hobi musimannya.

Aku mengatakan kalau itu hobi musiman karena aktivitas itu dilakukan saat masanya booming batu akik. Mencari batu akik kini tak dilakukannya lagi.

***

Kini, kegiatan suami selepas dari kantor biasanya merawat tanaman, entah tanaman buah maupun bunga. Untuk bunga, hanya bonsai-bonsai yang tak kutahu nama tanamannya. Sedangkan bunga lain seperti anggrek tak dipeliharanya. 

Jangan salah, untuk merawat semua bonsai itu bisa sampai malam hari. Apalagi kalau teman-teman komunitas pecinta tanaman berkumpul di teras rumah. Bakal sampai dini hari.

Alamatnya, pasti dia memintaku untuk membuat tato Jawa alias kerokan. Kalau sudah begitu, meluncurlah ceramah-ceramahku. 

"Bukannya main sama anak, malah asyik sama temen. Kalau badan meriang yang repot juga aku," omelku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline