Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Bukan Pasir Putih

Diperbarui: 6 Juni 2022   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Dokpri

Andai aku adalah pasir putih di tepian samudera, bibir pantai. Tentulah aku dengan sukarela menjadi wahana bermain anak-anak. Membuat istana lengkap dengan benteng yang 'kan membuat nyaman penghuni istana. Aman dari ancaman.

Andai saja aku pasir putih, tentu takkan muncul protes demi protes jika manusia menuliskan namanya, atau kekasihnya. Lalu tersapu oleh deburan ombak yang menepi. Takkan juga merasa kesal atas jejak-jejak kaki atau alasnya saat menjejakkan di tiap butiranku. Aku akan berbahagia demi melihat anak yang bersorak-sorai, sejoli yang berbunga-bunga. Atau bahkan muncul empatiku pada mereka yang patah hati.

Nyatanya, aku bukan pasir putih. Tak bisa diperlakukan seperti pasir putih itu. Aku hanya manusia yang punya perasaan dan pikiran. Itu tak bisa didikte siapapun. Tak juga kau.

Branjang, 6 Juni 2022

*Untuk sosok yang sedang berjuang menemukan kebahagiaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline