Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Pak Priyo, Guru Baru Kita

Diperbarui: 12 Agustus 2020   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: sukita.info

Hai, teman-teman! Apa kabar? Semoga kita sehat selalu ya!

Teman-teman, rasanya lama sekali ya kita tidak bertemu. Aku kangen sekali. Soalnya kita tidak bisa bermain dan belajar di sekolah bersama Bu Intan, guru kita. Ah malah sekarang kita sudah naik kelas. Kita tidak belajar lagi dengan Bu Intan. 

Sedih tetapi ya tak apa. Kita masih bisa ketemu Bu Intan kalau nanti sudah bisa belajar di sekolah. Guru kita sekarang ada pak Priyo. Pak Priyo kita kenal sebagai guru yang galak. Sering menghukum siswa yang nakal.

"Kalau seperti itu namanya bukan galak, nak," ucap ibu mengomentari ceritaku.

"Tapi anak kelas V dan VI bilang begitu."

Ibu tersenyum. 

"Itu namanya guru disiplin, nak. Bagus dong. Pak Priyo bisa menertibkan siswa yang nakal."

Kita memang belum pernah diajar pak Priyo sebelumnya. Tetapi saat pagi kita sering bersalaman setiap pagi di pintu gerbang masuk sekolah. Orangnya ramah ya.

"Nak, zaman ibu sekolah dulu, guru lebih galak lho. Kadang dijewer, dipukul menggunakan penggaris kayu..." ibu bercerita tentang gurunya dahulu.

"Wah...jahat kalau begitu ya, Bu!" 

"Ya nggak, nak. Mereka kan mendidik biar siswa tertib."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline