Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Ketika Diuji Kesetiaannya oleh Pasangan Sendiri

Diperbarui: 3 Maret 2020   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: membaca pesan masuk. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Hidup berumah tangga selalu ada hal yang membuat bahagia, kesal, dan perasaan lainnya. Maklum, dua individu dengan pemikiran yang berbeda akibat pola asuh yang juga berbeda. Tiba-tiba saja hidup dalam satu atap, bahkan satu kamar.

Waktu demi waktu, ketika usia pernikahan sudah bisa dibilang termasuk manten lawas, mulai muncul pemikiran, apakah pasangan tetap setia, bosankah hidup dengan kondisi prihatin dan sebagainya.

Untuk meyakinkan diri akan hati pasangan, ada keraguan juga. Jangan-jangan nanti hasil investigasi tentang hati dijawab dengan tidak jujur. Mulailah mencari cara lain untuk mengetes dan mencari tahu tentang kesetiaan pasangan.

Apakah cara itu? 

Setiap orang berbeda. Saking cintanya seseorang kadang sampai membuat dirinya terpikir untuk menyadap hp pasangannya. Tak sepenuhnya salah sebenarnya, karena seseorang tadi mungkin juga mencium gelagat aneh pada pasangannya.

Adakah orang yang seperti itu? 

Jelas ada. Seorang sahabat saya, yang sekantor dengan suaminya diam-diam menyadap hp sang suami. Ada gelagat kurang baik dan mendengar selentingan perilaku pasangannya. 

Dengan hati yang tegar, dia membaca setiap chat yang masuk ke kontak suaminya. Jika kuota internet habis, dia harus segera mengisi, tak menunggu hari. Kini, hubungan dengan sang suami perlahan membaik setelah masing-masing introspeksi diri.

Tulisan ini bukan berarti mengajak pasangan saling menyadap hp pasangan. Sama sekali tidak seperti itu. Toh hasil sadapan terkadang juga tak menunjukkan ada tanda-tanda pasangannya main hati.

"Kalau curiga, HPku disadap saja, mas..." ujar saya suatu saat.

"Lah kan sudah kusadap..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline