Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Krisis Tata Krama pada Kalangan Siswa

Diperbarui: 13 Desember 2018   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa waktu yang lama ini dunia maya diwarnai berita viral anak SMA yang membully gurunya. Dalihnya bercanda.

Apakah guru sudah bukan figur yang pantas dihormati? Apakah sosok guru pantas dibully meski dengan alasan guyon atau bercanda? Tak adakah cara bercanda dengan sikap yang lebih sopan dan memperhatikan tata krama?

Memang rasanya senang memiliki guru yang bisa dijadikan teman, orangtua sekaligus. Akan tetapi bukan berarti anak muda kehilangan rasa hormat kepada guru. Bagaimanapun guru adalah sosok yang memberikan contoh, teladan, mentransfer ilmu, mendidik siswa agar lebih bermartabat di masa depannya.

Ketika mendapatkan perhatian dan kasih sayang guru tentu sangat menyenangkan. Ada kesan yang mendalam ketika kita bisa dekat dengan guru. Guru menjadi orang yang sangat kita tunggu kehadirannya.

Dalam hati guru pun sudah bahagia bila mengetahui dirinya disayangi, diidolakan. Tak butuh hadiah atau kado. Dekat dengan siswa seperti dekat dengan anaknya sendiri. Bahkan mungkin lebih dekat.

Ketika siswa berlaku agak nakal, guru berusaha untuk menahan diri agar tak melakukan perlakuan dan ucapan kasar. Tapi guru juga manusia, bisa kehilangan sedikit kesabaran. Nah, akhirnya muncul julukan aneh untuk orangtua selama siswa di sekolah. Guru killer, monster, dan sebagainya. Siswa seolah merasa bangga dan puas ketika berhasil memberikan julukan tersebut dan mengajak temannya seperti dirinya.

Perlakuan siswa yang keterlaluan sungguh membuat miris bagi kita semua. Krisis moral di kalangan siswa menjadikan tamparan keras bagi orangtua. Orangtua siswa akan merasa malu, tapi di sisi lain itu bisa jadi pengingat bagi orangtua agar lebih memperhatikan anaknya. Selama ini mungkin tak memberikan didikan yang baik bagi anaknya.

Semoga ke depannya, guru bisa lebih dihormati para siswa. Dan siswa bisa lebih fokus untuk belajar agar kelak menjadi orang yang lebih sukses dan membahagiakan diri sendiri dan orangtuanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline