Lihat ke Halaman Asli

Jonny Hutahaean

tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Ancaman Disintegrasi yang Sesungguhnya

Diperbarui: 25 Juli 2018   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat sekarang ini menyebar suatu asumsi, seolah-olah NKRI ini berada dalam keadaan kritis oleh ancaman disintegrasi. Dan yang lebih parah tapi menggelikan, ancaman disintegrasi itu datangnya dari luar sana, dari asing dan aseng, dari konspirasi seluruh dunia, seolah-olah kita itu begitu sangat penting dan luar biasa sehingga pantas menjadi titik fokus perhatian seluruh dunia untuk dihancurkan.

China dengan uang dan tenaga kerjanya adalah ancaman yang dapat menyebabkan disintegrasi, seluruh investasi asing yang masuk adalah ancaman yang dapat mendisintegrasikan bangsa, utang Negara, utang swasta.

Padahal, sejarah sangat berterus-terang memperlihatkan bahwa disintegrasi suatu Negara-bangsa dapat terjadi karena berbagai faktor dari dalam Negara-bangsa itu sendiri. Karakter sosial, kekuatan ikatan ideologis, dan tingkat nasionalisme, itu yang paling menentukan apakah sebuah Negara dapat tumbuh makin kuat atau hancur tercerai-berai. Kekaisaran Roma yang meliputi setengah dari bola dunia hancur bukan karena faktor eksternal, tetapi karena faktor internal yaitu korupsi. Bagaimana tidak, ketika para komandan menyunat jatah makan bala tentara, kekuatan dan daya juang laskar itupun lalu melemah akibatnya mudah dikalahkan. Korupsi menghancurkan sebuah kekaisaran dengan cara yang sangat sederhana.

Ancaman eksternal justru lebih mungkin memperkuat persatuan suatu bangsa akibat adanya musuh bersama. Tetapi ancaman internal itu laksana virus kanker yang menyebar diam-diam dalam kegelapan, ketika kita sadar ternyata seluruh tubuh sudah disusupi sel kanker.

Disintegrasi USSR (Uni Soviet) bukan disebabkan investasi asing, bukan oleh asing dan aseng, dan bukan karena tumpukan utang Negara, tetapi karena faktor ideologis.

Nah, ada sebuah ancaman internal yang sangat potensial mendisintegrasikan bangsa ini, yaitu nafsu berkuasa yang menggerakkan perebutan kekuasaan. Itulah yang akan selalu kita hadapi setiap lima tahun sekali, meletihkan dan menguras tenaga, membodohi dan mendungukan, menipu dan memfitnah. Keadaan diperparah oleh kenyataan bahwa bukan hanya politisi yang bernafsu untuk berkuasa, tetapi bahkan agamawan, dan akademisi juga sami mawon. Ini ancaman sesungguhnya yang dapat mendisintegrasikan NKRI.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline