Lihat ke Halaman Asli

Jon Kadis

Wiraswasta

Terima Kasih kepada Bulan Oktober: Opini Bukan Fiksi!

Diperbarui: 27 November 2021   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto istimewa: kondisi fisik setelah lewat bulan Oktober 2021

Lho, terima kasih kepada bulan sebagai waktu? Mungkin itu pertanyaan anda. Apalagi kepada bulan yang sudah lewat, Oktober 2021. Sekarang bulan November. Kenapa?

Begini. Ucapan terima kasih kepada seseorang atau kepada sesuatu itu biasanya karena sesuatu itu telah melakukan perbuatannya yang bermakna bagi pengucapnya. Bagi saya, bulan Oktober sangat bermakna dalam kehidupanku ini, karena pada bulan itu beberapa puluh tahun lalu, mama saya, Marta Mael, asal kampung Bibang (Tado) melahirkan saya. Kelahiran itu tercatat saat si waktu yang bernama bulan Oktober itu ada. 

Jadi, bulan Oktober itu sudah melakukan atau memberikan makna dalam kehidupan saya. Bulan Oktober sebagai "waktu" itu, sebagaimana waktu bulan lainnya, tiap tahun muncul lewat satu kali selama 31 hari. Pada waktu ia lewat bulan lalu, saya menikmati makna kehadirannya. Dan setelah selesai 31(tigapuluhsatu) hari, lalu muncul antrean waktu berikutnya yang bernama bulan November. Artinya, perbuatan si waktu yang bernama bulan Oktober pada tahun 2021 ini sudah selesai, dan karena sudah selesai maka barulah saya mengucapkan terima kasih kepadanya.

Mungkin anda bertanya lagi : Lho, anda mengucapkan terima kasih kepa sesuatu, dimana sesuatu itu sudah tidak ada di hadapan anda. 'Kan anda menabur terima kasih itu kepada "Hampa", anda gila !. Atau sesungguhnya anda berterima kasih kepada bulan November 'kan? Saya jawab anda begini, "Oh tidak bro. Lihat kata 'waktu', itu bagian yang tidak terputus. Waktu itulah sebagai penerima ucapan terima kasih itu, ia berikan kepada yang bernama Oktober. Jelas, paham?

Tapi Oktober itu adalah nama waktu, ia bukan orang. Saya sadari hal ini. Tapi sebetulnya saya rasa layak kalau ucapan terima kasih itu ditujukan kepada seseorang. Oleh karena itu, sesungguhnya saya berterima kasih kepada seseorang atau teamnya, yaitu Paus Gregorius XIII yang dahulu menetapkan kalender ini yang kemudian populer disebut kalender Gregorian, berlaku seragam secara internasional hingga hari.

Saya copas sedikit dari media Kontan.co.id tentang kalender Gregorian ini, sebagai berikut:

"Kalender masehi pertama kali digunakan di benua Eropa. Sebelum kalender ini, kalender Julian terlebih dahulu digunakan. 

Mengutip dari Live Science, astronom Romawi menghitung waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar mengelilingi matahari. 

Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan angka 365,25 hari. Hal ini berpengaruh pada musim yang datang lebih lambat ".

Paus Gregorius XIII (1582), copas dari wikiwand.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline