Lihat ke Halaman Asli

Gus Memet

Santri Kafir

Ar Rahman dalam Tiga Babak

Diperbarui: 21 Juli 2021   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bebek (John Doe's photograph)

Selamat pagi, sebenarnya ada berderet kata ingin kutera. Tentang cinta yang niscaya Dia curahkan pada semua mahlukNya: gunung dan pohonan, bebek dan gembala, pagi dan cahaya yang menerobos rumah tanpa jendela. Rumahku, rumah John Doe.

Rumahku (John Doe's photograph)

Tapi kadang kata kehilangan makna. Pagi pergi, siang menjelang. Si cantik berdandan dan anak-anak mabuk cafein. Toh masih saja cinta itu begitu nyata bila ananda terjaga lalu memberi makan ikan-ikan kesayangannya.

Si Cantik (John Doe's photograph)

Mabuk Cafein (John Doe's photograph)

Kau dengarkan kecipak air kolam dan rancak perkusi pengamen jalanan. Nyanyi lagu cinta... nyanyi lagu semesta.

Ananda (John Doe's Photograph)

Pengamen (John Doe's photograph)

Di sinilah aku, di rumah cinta tanpa batas. Mengajar ilmu alam, kepada siapa saja yang peka makna liyan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline