Lihat ke Halaman Asli

J.A Pakpahan

Penulis/penyair/pembaca puisi

Aku Ingin Mati

Diperbarui: 24 Juli 2022   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

AKU INGIN MATI

Di warung kopi awal perjudian itu
Gelar tertinggi di pilih menjadi ketua
Kemenangan adalah tujuan pertama
Bahkan air mata serta tumpah darah tak mampu menghentikannya

Dia ayahku dan seluruh sahabat baiknya
Mereka bernyanyi dan mabuk malam itu
Sementara anak-anak kelaparan di ujung jalanan
Dipaksa menjual roti sampai larut malam

Malam baik dan jangkrik berhenti bernyanyi
Dengan hasil judi malam itu
Ayah dan sahabatnya rela begadang menanti kelahiranku
Bahkan ibu terus saja dipaksa melahirkanku

Anak-anak sudah tertidur
Pekerja pabrik pun tertidur
Bahkan toko dan perkantoran sudah tutup malam itu
Hanya tinggal suara ibu yang tak membisu

Seperti pencuri aku dilahirkan!
Dari hasil perjudian ibu bahagia
Serta ayah dan sahabatnya mulai tertidur
Bermimpi uang dan juga emas abadi

Ayam tak lagi berkokok seperti biasa
Sebelum fajar tiba anak-anak terbangun
Para pekerja menangis
Toko dan perkantoran dibiarkan tertutup

Mulai pagi semua orang menangis
Mahasiswa memohon ampun dan keadilan
Mereka kibarkan bendera menolak kelahirkanku
Sementara ayah dan sahabatnya masih tetap seja tidur dengan lelap

Kelahiranku adalah masalah dan ancaman!
Sudah berbulan-bulan mereka menolak
Bahkan air mata dan jerit tangis mereka tak dihiraukan
Kaki serta kepala mereka terluka dan berdarah

Aku tak pantas dilahirkan!
Sampaikan pada sahabat ayah
Aku ingin mati dan dilupakan
Aku tak ingin dilahirkan dari perjudian
Aku harap ayah tak keberatan

Jack Captain
Jambi, 13-07-2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline