Lihat ke Halaman Asli

J.A Pakpahan

Penulis/penyair/pembaca puisi

Di Jalanan Kota

Diperbarui: 17 Juni 2022   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

DI JALANAN KOTA

Pada malam, di jalanan kota itu
Dia bernyanyi dengan bahagia
Baju lusuh dan koran dalam rangkulannya
Menggambarkan Indonesia dalam raut wajah

Masih di genggamnya pulpen dan juga buku
Di topi merah-putih dan simbol sekolah dasar
Serta air mata  mewakili tanya pada dasar negara tercinta
Pancasila, aku terluka!

"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"
Sila ke- 5 pada dasar negara!
Lalu bagaimana dengan dia yang kehilangan ayah dan ibunya
Sepatu sobek dan teriak lapar di lampu merah?

Kemudian pada siang di pinggir kota itu
Dia melihat tempat ibadah dibakar paksa
Bahkan anak anak mereka dibiarkan terluka
Air mata mewakili tanya pada dasar negara tercinta
Pancasila, aku terluka!

Di toko buku dia bertanya
"Dimana aku temukan keadilan?"
"Sementara aksara dasar negara menutup mata!"
Mudita tidak terlihat lagi
Yang ada di negeri tercemari bumiputera nya sendiri

"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"
Aku,dia dan mereka tak lupa Indonesia punya dasar negara.
Pada jalanan Kota itu dia tidur dan menutup mata.

Masihkah, Pancasila sakti?
Pada rasisme dan keadilan yang  belum terwujud
Pada tanah yang bercampur darah serta bambu runcing yang terlupa?
Dan pada hak setiap manusia memilih  Tuhannya?

Anak kecil itu menggantung tas dan baju lusuh pada dinding kota
Lalu kembali menjual koran
Serta berteriak lapar di lampu merah.
Pancasila, Aku terluka!

 

Jack captain
Jambi,12-06-2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline