Lihat ke Halaman Asli

Kavya

TERVERIFIKASI

Menulis

Jurus Dewa Mabuk Songsong Kompetisi Extraordinary

Diperbarui: 14 Juli 2020   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : http://wells-auction.com/)

Tidak setuju kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan. Mempertanyakan subsidi yang baru cair dua kali sejak Maret 2020, hingga pertanyaan bagaimana jika ada pemain, tim pelatih atau ofisial terkena Covid-19 saat kompetisi dimulai.

Kondisi itu yang ada saat ini di klub Liga 1. Ada 5 klub yang menolak kompetisi berlanjut, yakni Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Persita Tangerang, Barito Putera, dan Persipura Jayapura. Mereka beralasan, memaksakan melanjutkan kompetisi di tengah pandemi Covid-19 yang juga belum mereda sangat berisiko.

Kejelasan waktu kompetisi Liga 1 memang sudah diberikan oleh PT LIB sebagai operator kompetisi lewat surat tanggal 10 Juli 2020 kepada klub Liga 1.

"Bahwa pelaksanaan lanjutan kompetisi Liga 1 2020 dimulai pada tanggal 1 Oktober 2020 -- 28 Februari 2021 dengan title "Extraodinary Competition"; dengan catatan bahwa jadwal tersebut akan mengikuti situasi perkembangan pandemic Covid-19", demikian bunyi poin 1 surat PT LIB tersebut.

Seluruh pertandingan berlangsung dari 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021, dilaksanakan dengan format kompetisi double round robin dan tanpa penonton itu dilaksanakan di pulau Jawa.

PSSI pun akan melakukan pendekatan terhadap klub  yang tidak setuju kompetisi dilanjutkan. Belum diketahui hasil pendekatannya. Belum juga terdengar sikap PSSI jika kelima klub itu tetap ngotot pada sikapnya. Apakah mereka akan terkena sanksi seperti diatur dalam pasal 32 regulasi Liga 1 2020 (sebelum kompetisi dihentikan).

Apakah sikap kelima tim menolak dilanjutkannya Liga 1 2020 semata karena soal pandemi Covid-19 yang tak juga turun, bahkan terus bertambah?

Ada tiga hal utama yang menjadi kendala besar bagi klub untuk melanjutkan kompetisi.

Pertama, belum adanya restu dari pemerintah melalui Gugus Tugas Covid-19 terhadap keinginan PSSI untuk tetap menggelar kompetisi.

Penyebaran Covid-19 atau virus corona sendiri hingga saat ini terus menunjukkan peningkatan. Presiden Joko Widodo memprediksi puncak penyebaran virus corona ( Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada Agustus atau September 2020 mendatang.

Sebelumnya pada Maret 2020 lalu, Presiden Jokowi juga sempat memprediksi bahwa puncak penularan Covid-19 di Indonesia akan jatuh pada bulan Mei, sehingga bulan Juli sudah mulai menurun. Namun rupanya prediksi tersebut meleset.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline