Lihat ke Halaman Asli

Johanis Malingkas

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Soeharto, antara Malaria dan Malari

Diperbarui: 8 Juni 2019   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soeharto (sumber:romadecade.org)

Hari ini 8 Juni 2019, saya teringat dengan sosok Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto yang akrab di panggil Pak Harto. Pasalnya, sosok pemimpin ini dilahirkan 8 Juni 1921 di dusun Kemusuk, Desa Argomulyo Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Itu catatan dari biografi beliau yang saya temukan dalam pencaharian di internet. Beliau anak dari ayah bernama Kertosudiro dengan ibu Sakirah. Perceraian orang tuanya karena ibunya yang sakit-sakitan, ia dititip pada Kromodiryo.

Menelusuri sejarah masa kecilnya membuat kita sangat prihatin. Kita akan temui istilah "di titip", "disekolahkan", "merantau", "mencari pekerjaan kesana kemari", di pecat dari pekerjaan hanya gegara tak sengaja menyobek kain batik seragam harian satu-satunya yang dikenakan dalam bekerja dan lain-lainnya yang memprihatinkan.

Salah satu hal yang menjadi catatan pengalamannya waktu kecil dan bekerja adalah dia sering di serang penyakit malaria hingga perlu di rawat di rumah sakit. Malaria pada waktu itu adalah penyakit yang berbahaya berbeda dengan saat ini sudah banyak obat penangkalnya. Dia lolos dari penyakit berbahaya itu. Jadi di saat itu, dia diserang penyakit berbahaya!!!

Jiwa kepemimpinan sudah terlihat sejak di tugaskan sebagai wakil komandan regu di Batalyon XIII Rampai Malang. Kemudian, ketika beliau menjadi tentara PETA beliau jadi komandan peleton (Sodancho), komandan kompi (Chucandho) di Seibu, markas besar PETA di Solo. Di kaki Gunung Wilis di desa Brebeg Selatan Madiun dia melatih prajurit PETA.

Karirnya terus menanjak, pada 11 Maret 1967 beliau menerima Surat Perintah 11 Maret untuk menggantikan kedudukan Soekarno sebagai Presiden. Maret 1968 Soeharto ditetapkan Presiden kedua RI oleh MPRS.

Soekarno dan Soeharto (sumber:style.tribunnews.com)

Saat itulah dimulainya era Orde Baru.

Dalam kepemimpinan selama 32 tahun, Soeharto berhasil dengan program swasembada pangan pada dekade tahun 1980-an sehingga dia disebut sebagai Bapak Pembangunan. Program Keluarga Berencana menjadi percontohan dunia.

Di era kepemimpinannya berjayalah Partai Golongan Karya.

Soeharto(sumber:thepenomena.wordpess.com)

Di era kepemimpinannya terjadilah peristiwa tragis yang bernama: MALARI. Malari adalah singkatan dari malapetaka lima belas  januari.  Munculnyaa aksi mahasiswa yang menyuarakan tri tura atau tri tuntutan rakyat. Intinya ketidak setujuan mahasiswa terhadap dominasi investasi pemerintah Jepang di Indonesia.

Nah, disaat itu Soeharto mendapat serangan MALARI yang mirip dengan Malaria waktu jaman masa pemuda dan kedinasannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline