Soeharto, antara Malaria dan Malari

itulah sebabnya, judul tulisan saya: Antara Malaria dan Malari.

Soeharto(sumber:pinterest.com)

Tulisan ini bermaksud untuk mengenangkan kembali kelahiran Pak Harto 8 Juni dan kemudian mengambil hikmah dari sejarah hidupnya. Pembelajaran bagi kita bahwa menjadi pemimpin di negeri ini dapat terjadi dari siapapun dia warga negara Indonesia. 

Tidak memandang dia dari keluarga yang bagaimana pun, kalau memang seseorang sudah di takdirkan jadi pemimpin di negeri ini taka akan ada yang dapat membendungnya. Contohnya Soeharto, anak petani yang mengalami penderitaan hidup waktu kecil namun dalam pendidikan selalu menjadi yang terbaik dan memiliki sifat kepemimpinan. Waktu yang panjang 32 tahun memimpin negeri ini akan tercatat dalam sejarah kita.

Lepas dari segala kekurangan yang ada pada beliau, Soeharto telah berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia.

Soeharto dipaksa turun dari jabatan Presiden. Pada 21 Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri. Bapak Pembangunan kita ini meninggal pada 27 Januari 2008 jam 13.10 WIB di RS Pusat Pertamina Jakarta dan dikebumikan di Astana Giri Bangun Solo.

"HM Soeharto atau lebih dikenal dengan Soeharto adalah pemimpin yang memiliki andil besar dalam membentuk pemerintahan Indonesia. Beliau adalah presiden kedua Indonesia yang memiliki ltr belakang yang kuat di bidang militer. Kepemimpinan nya penuh dengan kontroversi. Di satu sisi, beliau di puja-puja karena pembangunan infrastruktur dan kestabilan ekonomi, disisi lain beliau di hujat karena masalah HAM dan kepemimpinan nya yang bertangan besi" tulis Indah Permatasari di SUKITA,id. Ringkasan biografi Soeharto dapat dilihat di sini.

Soeharto (sumber:kumparan.com)

Mungkin ada saja hal-hal yang dapat kita petik dari sejarah kehidupannya, namun tak dapat di sangkali bahwa masa pemuda nya dia diserang malaria namun disaat kepemimpinan nya sebagai presiden, dia di serang MALARI.

Semoga Bermanfaat.

Salam Kompasiana.

manado, 8 Juni 2019.

sumber: romadecade.org; sukita.info;