Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Zirkonium dalam Pisau Keramik

Diperbarui: 19 Juli 2021   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai penggunaan Zirkonium. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 76.

- Pisau non-logam yang keras ini tidak perlu sering-sering diasah.
- Mahkota gigi yang keras ini terbuat dari keramik yang kaya Zirkonium.
- Bola lampu yang diisi Zirkonium ini menghasilkan cahaya yang terang.
- Cincin ini mengandung kristal Zirkonia berbentuk kubus.

Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.

Dalam tabel periodik, golongan 4 memiliki 4 unsur, yaitu Titanium (Ti), Zirkonium (Zr), Hafnium (Hf), dan unsur radioaktif Rutherfordium (Rf). Jadi Zirkonium (Zr), yang  memiliki nomor atom 40, adalah Logam Tanah ke-2 dalam golongan 4 setelah Titanium, lihat artikel saya: Titanium, Penyusun 15 Persen Berat Pesawat Boeing 787.

Zirkonium memiliki sifat, senyawa, dan penggunaan yang sangat mirip dengan Titanium. Zirkonium adalah logam transisi berwarna abu-abu perak yang secara intrinsik reaktif, tetapi menjadi inert setelah membentuk lapisan tipis oksida ketika terkena udara.

Seperti Titanium, Zirkonium diekstraksi menggunakan proses Kroll, yaitu dengan memanaskan mineral Zirkonium dengan kokas dan Klor. Zirkonium(IV) klorida (ZrCl4) yang dihasilkan kemudian dipanaskan dengan logam Magnesium murni, yang mengikat atom Klor dan menghasilkan Zirkonium murni.

Catatan:
Kokas (coke) adalah senywa bahan bakar abu-abu, keras, dan berpori, dengan kandungan Karbon tinggi dan sedikit kotoran, yang dibuat dengan memanaskan batubara atau minyak tanpa udara, sebuah proses distilasi yang destruktif. Kokas adalah produk industri penting yang digunakan terutama dalam peleburan bijih besi, dan sebagai bahan bakar pada kompor dan bengkel pandai besi.

Istilah "kokas" biasanya mengacu pada produk yang berasal dari batubara bituminus rendah abu dan rendah belerang melalui proses yang disebut pengokasan (coking). Produk serupa disebut kokas minyak bumi, atau kokas khusus (pet coke), yang diperoleh dari minyak mentah di kilang minyak. Kokas juga bisa terbentuk secara alami melalui proses geologi.

dokpri

Mineral Zircon sebagian besar terdiri dari Zirkonium silikat (ZrSiO4) yang telah dikenal selama ratusan tahun dan dipakai sebagai batu berharga di Israel pada zaman Alkitab. Nama "Zircon" berasal dari kata Arab, Zarqun, yang berasal dari kata kuno Avestan (bahasa Indo-Iran), Zar, yang berarti "emas."

Zirkonium ditemukan oleh orang yang sama yang menemukan Titanium, yaitu kimiawan Jerman Martin Klaprot. Zirkonium dinamakan berdasarkan mineral Zircon, mengacu pada warna coklat keemasan dari kristalnya.

Pada 1789, Klaproth mempelajari mineral Zircon dan menghasilkan oksida logam yang tidak diketahui. Karena diproduksi dari Zircon, Klaprot menyebut oksida tersebut "Zirkonia," dan unsurnya Zirkonium.

Pada 1824, kimiawan Swedia Jons Jacob Berzelius, saingan Klaproth, adalah orang pertama yang memproduksi Zirkonium yang hampir murni.

Akan tetapi, sekarang ini yang banyak digunakan adalah senyawa Zirkonium dioksida (ZrO2) atau Zirkonia. Zirkonia bubuk dipanaskan untuk menghasilkan keramik keras mirip kaca, yang digunakan untuk membuat mahkota gigi dan pisau keramik tajam. Zirkonia bubuk juga membentuk kristal Zirkonia berkilau yang terlihat seperti berlian.

Zirkonium murni sangat lunak dan elastis. Penambahan bahkan sejumlah kecil unsur lain membuatnya sangat keras, tetapi tetap elastis. Zirkonium tetap keras bahkan pada temperatur yang mendekati titik lelehnya yang sangat tinggi. Akibatnya, paduan Zirkonium digunakan dalam situasi di mana komponen bisa berada di bawah panas dan tekanan yang ekstrem, seperti dalam rakitan reaktor nuklir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline