Lihat ke Halaman Asli

Di Indonesia, GolPut is The Best

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bulan juli mendatang umur saya genap 40 tahun. Saya masih ingat waktu Pak Aswin, kepala bagian marketing di mana saya bekerja dulu, pernah memberi nasihat sambil bergurau. Joe, kamu harus ingat umur, kalau udah kepala 4 tapi kamu belum sukses, siap siap saja hidup menderita sampai mati. Kamu lihat saya, umur saya sudah 53 tapi masih jadi kuli. Teman teman saya kebanyakan sudah punya pabrik sendiri. Demikian kata beliau. Pak Aswin yang keturunan Tionghoa itu pantas gelisah, karena anak anaknya masih kecil dan ia tak punya usaha apapun selain kerja di pabrik.

Dari Pak Aswin saya banyak belajar bagaimana melobi para pemilik toko kulit imitasi di seluruh jakarta dan tangerang. Termasuk mencari tahu barang dari pesaing yang sedang booming , menanyakan harga beli, meminta sedikit sample barang kemudian meminta orang laboratorium untuk membuat barang yang sama tetapi dengan kualitas sedikit beda untuk kemudian menawarkannya kembali ke toko toko dengan harga lebih murah. Seminggu kemudian , barang dari pabrik saya akan di cari para pemilik toko lain . Itulah bisnis.

Tapi ada yang unik dari Pak Aswin, meskipun ia sosok yang ulet, licin, dan ahli melobi tapi dia tak pernah suka politik. Kata dia, politik hanya membuat hidup tak tenang. Oleh karena itu dia lebih memilih menjadi GolPut abadi.

Saya, sedikit banyak mempunyai pandangan yang sama dengan Pak Aswin. Apalagi semenjak saya memutuskan untuk bekerja di luar negeri maka saya merasa tidak perlu untuk menggunakan hak pilih saya. Tentu saja saya mempunyai alasan yang kuat mengapa kemudian saya memilih menjadi GolPut abadi seperti pak Aswin.

Alasan pertama, saya selalu berpikiran, bahwa siapapun yang saya pilih maka itu tak akan pernah bisa merubah apapun. Hasil akhirnya selalu sama , nol besar. Mau bukti ? Lihat saja kondisi Bandara Soeta , siapapun yang menjadi menteri atau wakil presiden atau presiden sekalipun, toh kondisi bandara masih sama. Preman Preman berseragam berkeliaran mencari mangsa, memeras TKI dan TKW dengan semena mena. Adakah orang orang yang sudah terpilih itu peduli ? NOL BESAR...

Lalu, baru kemarin ibunya Si Habib kirim SMS kalau biaya masuk TK adalah 2,5 juta. Gubrrakkk.... halo Pak Menteri Pendidikan..., kalau biaya masuk ke TK aja sudah sebesar itu, lalu bagaimana jika anak saya nanti mau masuk universitas ? Apakah di indonesia itu pendidikan hanya milik orang kaya ? ini juga yang membuat saya malas menggunakan hak pilih saya tiap kali ada pemilu. Karena ya itu tadi, siapapun yang terpilih, tak akan bisa merubah apapun. Berpuluh tahun sudah, indonesia masih tetap sama. TKI ga dihargai, pendidikan mahal, kesehatan mahal, pekerjaan susah dicari, dan segudang masalah buat orang miskin seperti saya. Oleh karena itu, buat saya GolPut is always the best.

Dengan menjadi GolPut saya bisa tidur tenang karena saya ga milih angelina sondakh , atau pejabat pejabat korup lainnya, yang sudah dikasih amanah tapi kemudian khianat.

Salam,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline