Lihat ke Halaman Asli

Mh Yulparisi

I love Indonesia

Pioli dan Mengapa Dia Pantas Melatih AC Milan Saat Ini

Diperbarui: 20 Mei 2021   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah lama berselang saya tidak menulis di kompasiana. Bukan karena tidak ada ide tapi menumpuknya pekerjaan dan aktivitas lain menyita kegiatan saya menulis. 

Semenjak awal pandemi saya berkeinginan menulis tentang kebangkitan AC Milan. Tapi baru sekarang saya berkesempatan menuliskan sedikit catatan berdasarkan pengamatan saya yang awam.

Tanpa disadari sejak awal Januari 2020 hingga menjelang berakhirnya kompetisi Serie A, AC Milan mulai kembali dibicarakan oleh banyak penggemar sepakbola. 

Milanisti sebuan fans Milan, mulai memiliki harapan bahwa raksasa itu sudah bangun dari tidur panjangnya. Lihat saja daftar kemenangan yang mereka raih. Setidaknya meberikan warna baru atau mungkin bisa disebut semangat baru untuk para Milanisti di seluruh dunia. 

Bahkan yang sepat menggegerkan pencinta Serie A, AC Milan sempat menjadi juara paruh musim 2020/2021 walaupun setelah tahun baru nampak seperti kehabisan bensin dengan banyaknya pemain yang silih berganti cidera dan juga harus puas menduduki peringgat ketiga saat ini. 

AC Milan juga harus berbesar hati melihat pesaing utamanya yaitu Inter Milan berjaya sebagai kampiun Serie A. Pencapaian luar biasa buat Inter Milan yang akhirnya berhasil mematahkan hegemoni Juventus yang berjaya 9 tahun terakhir.

Kondisi AC Milan saat ini juga dirasakan tidak dalam posisi menguntungkan. Di pertandingan terahir mereka harus menghadapi tim kuat yaitu Atalanta yang dalam beberapa tahun terakhir terus bermain konsisten dan selalu dalam level permainan yang tinggi. Atalanta bahkan tim yang sulit dikalahkan oleh sesama penguasa empat besar Serie A. 

Permainan mereka yang cepat dan memiliki determinasi tinggi membuat tim-tim kuat di Serie A beberapa kali harus mengalami kekalahan atau harus memaksakan kondisi permainan imbang. 

Di sisi lain, Milan juga disibukkan dengan urusan non teknis yaitu harus memperbaharui kontrak beberapa pemain kunci mereka seperti kiper Donnaruma atau Calhanoglu. Hal ini tentunya sedikit banyak mempengaruhi konsentrasi pemain itu sendiri saat mereka harus tampil membela panji Milan. 

Seluruh mata pencinta Serie A ataupun penggila bola tentunya akhir pekan ini akan menyimak hasil laga terakhir Serie A untuk melihat siapa yang akan menemani Inter Milan dan Atalanta berlaga di Liga Champions musim depan.

Hingga dalam beberapa pekan terakhir banyak desakan dari Milanisti untuk mengganti pelatih AC Milan. Jurnalis pun banyak juga yang mengulas tentang isu pergantian pelatih ini. Prestasi juara paruh musim tidak berarti apapun jika akhirnya di perhentian terakhir posisi Milan harus kembali bermimpi untuk berlaga di Liga Champions.  Tagar Pioliout bertebaran diberbagai media sosial. Karena untuk banyak pencinta Milan, coach Pioli bertanggungjawab atas menurunya permainan Milan. Mulai dari keras kepala nya Pioli yang selalu mencadangkan Hauge dan memainkan anak emasnya yaitu Krunic dan juga lebih memilih Meite dibanding Tonali, sampai dengan taktik yang diterapkan. Masuknya beberapa pemain baru di transfer musim dingin nampaknya bukan menjadikan Milan lebih digdaya namun justru dianggap banyak transfer yang sia-sia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline