Lihat ke Halaman Asli

jody aryono

Konsultan IT dan Developer Sistem Berbasis AI | Assesor LSP Informatika

Sejarah AI: Tantangan Etika dan Masa Depan Kemanusiaan

Diperbarui: 11 Juli 2025   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : AI Image Generated Chat GPT 4o Prompt By Jody Aryono

Di tengah euforia kemajuan kecerdasan buatan, muncul pertanyaan penting yang tidak bisa diabaikan: Apa dampak sosial, moral, dan hukum dari penggunaan AI?

AI bukan sekadar alat. Ia bisa mempengaruhi keputusan, membentuk opini, bahkan menggantikan peran manusia. Maka wajar jika etika menjadi isu besar dalam perkembangan AI modern.

Isu-Isu Etika yang Mendesak

  1. Bias Algoritma
    AI dilatih dari data masa lalu. Jika data itu bias (misalnya rasisme atau seksisme), maka AI akan mengulang bias tersebut---dalam rekrutmen kerja, pemberian pinjaman, bahkan vonis hukum.

  2. Transparansi dan Akuntabilitas
    Siapa yang bertanggung jawab jika AI membuat kesalahan? Developer? Perusahaan? Atau pengguna?

  3. Privasi dan Pengawasan
    AI digunakan dalam pengenalan wajah, pelacakan lokasi, dan analisis perilaku. Apakah ini melindungi keamanan atau justru melanggar hak individu?

  4. Penggantian Pekerjaan
    Otomatisasi bisa meningkatkan efisiensi, tapi juga menghilangkan jutaan pekerjaan. Siapa yang bertanggung jawab terhadap para pekerja yang terdampak?

  5. Manipulasi Informasi
    AI bisa menciptakan deepfake, menulis berita palsu, atau menyebarkan propaganda. Dunia bisa kehilangan batas antara yang nyata dan yang palsu.

Upaya Global dalam Etika AI

Beberapa negara dan lembaga telah menyusun kerangka etika AI:

  • Uni Eropa dengan AI Act

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline