Lihat ke Halaman Asli

Andri S. Sarosa

Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Trik Anak Milenial Menyiasati UKT

Diperbarui: 6 Februari 2024   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Kesulitan mahasiswa dengan pembiayaan UKT. (Sumber: KOMPAS/HERYUNANTO)

UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang diberlakukan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah biaya kuliah per semester yang ditanggung oleh setiap mahasiswa/i dan disesuaikan berdasarkan kondisi ekonomi keluarga.

Sedangkan di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) UKT dikenal sebagai SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan), besarnya sama untuk seluruh mahasiswa/i aktif dan dibayarkan juga per semester.

Sebagai orang tua yang dikaruniai 5 anak, kebayang dong betapa besarnya biaya kuliah anak-anak ketika pendidikan mereka mencapai Perguruan Tinggi secara bersamaan.

Jujur keinginan saya adalah semua anak-anak bergelar Sarjana agar kehidupan mereka kelak lebih baik daripada orang tuanya.

***

Sebagai pekerja pabrik yang gajinya tidak bisa dibilang besar dibanding pekerja kantoran, saya sudah terpikirkan masalah ini sejak anak-anak masih sekolah di TK dan SD. Saya sudah hitung-hitung perkiraan tahun berapa mereka masuk Perguruan Tinggi dan tahun berapa biaya terbesar yang harus dikeluarkan serta perkiraan berapa jumlah biayanya saat itu.

Oleh karena itu, strategi awal adalah mendoktrin anak-anak supaya rajin belajar dan tidak ragu-ragu bertanya kepada bapaknya tentang apapun pelajaran-pelajaran yang sulit di Sekolah. Maklum bapaknya seorang trainer di perusahaan, jadi bisa berperan sebagai guru di rumah.

Sumber gambar: avanse.com

Sebenarnya dibalik strategi awal tersebut terselip tujuan agar jika nilai rapor mereka baik maka anak-anak dapat diterima di Sekolah Negeri di Jakarta yang tidak ada pembayaran SPP-nya alias gratis.  

Alhamdulillah anak pertama dan kedua berhasil masuk SMP Negeri, SMA Negeri dan melanjutkan kuliah di PTN sampai akhirnya keduanya lulus menjadi Sarjana. Biaya kuliah per semester keduanya saat itu sekitar 8 juta, ini masih dapat ditutup dari gaji bulanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline