Lihat ke Halaman Asli

JIKRIANTO

Pelajar/Mahasiswa

Apa yang Hilang Saat Ramadhan Ketika Sudah Beranjak Menjadi Mahasiswa

Diperbarui: 8 April 2024   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan merupakan bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat muslim. Namun, bulan Ramadhan memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, karena bulan ini merupakan bulan suci dan terdapat malam Lailatul Qadr, yang dianggap sebagai malam yang penuh berkah dan keutamaan. 

Selain itu sesuatu yang paling mencolok adalah kewajiban untuk berpuasa selama kurang lebih satu bulan. Semua umat muslim diwajibkan untuk menunaikan puasa setiap tahunnya. Puasa adalah menahan diri dari makan dam minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkannya, mulai dari fajar hingga terbenam matahari. Tujuan dari puasa ramadhan adalah untuk melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan ramadhan.

Pada saat saya masih kecil, ketika masih duduk di bangku SD saya dan teman-teman saya sering pergi sholat tarawih bersama. Dikala itu kita hanya jalan kaki ke masjid bersama orang tua dan masyarakat lainnya yang ada di sekitar kampung saya. 

Biasanya kita lebih memilih pergi jalan kaki bersama-sama dibandingkan pergi sendiri-sendiri memakai sepeda motor masing-masing ketika ke masjid. Dan di situ lah menurut saya moment yang tidak dapat dilupakan sampai saat ini jika mengingat itu semua.

Kemudian ketika saya berada di bangku SMP dan SMA suasana bulan ramadhan masih sangat terasa istimewa bagi saya, berkumpul bersama keluarga dan merasakan kebersamaan ketika sahur dan berbuka bersama-sama, selain itu masih banyak teman-teman yang tinggal di kampung halaman dan belum memiliki kesibukan seperti saat ini. 

Pada waktu itu kami masih sering berkumpul dan kompak untuk mengadakan kegiatan-kegiatan ramadhan seperti buka bersama, ngabuburit, sholat tarawih, tadarusan dan lainnya.

Selama bulan ramadhan kami juga sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang memicu kami untuk terus beribadah kepada Allah SWT dan juga membangkitkan semangat kami untuk fokus beribadah seperti mengadakan beberapa lomba misalnya, lomba adzan, lomba membaca ayat pendek, lomba cerdas cermat, lomba pidato dan lainnya. 

Kegiatan itu juga menghilangkan rasa malas kami setelah berpuasa seharian. Kebersamaan yang saya rasakan ketika masih berada di waktu itu sangat berkesan, ramadhan masa itu sangat seru menurut saya karena kita selalu melakukan hal-hal yang positif.

Adapun hal yang paling seru menurut saya selama bulan ramadhan adalah ketika sudah memasuki malam ke dua puluh tujuh sampai malam seterusnya. Karena pada malam itu di kampung saya biasanya kita membuat kerangka yang berbentuk masjid lalu di beri lampu colok atau pelita dan menghidupkan lampu colok atau pelita tadi kemudian menaruh lampu colok atau pelita tersebut di sepanjang pinggir jalan yang ada di kampung saya. 

Makna dari lampu colok atau pelita itu menurut kepercayaan umat muslim di kampung saya adalah memiliki makna nilai gotong royong, kebersamaan antar masyarakat dan nilai-nilai seni untuk memberikan penerangan di malam dua puluh tujuh ramadhan sampai malam seterusnya. Serta sekaligus untuk moment menyambut hari kemenangan umat muslim yaitu hari raya idul fitri.

Tetapi setelah saya beranjak menjadi seorang mahasiswa banyak hal yang hilang dan saya tidak bisa merasakan kebersamaan seperti sebelumnya, baik bersama keluarga, teman-teman, maupun masyarakat yang ada di kampung saya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline