Lihat ke Halaman Asli

Jihan Syadiyah

Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu Pendidikan

Stimulasi-Stimulasi yang Dianggap Remeh oleh Orang Tua

Diperbarui: 5 Desember 2023   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi foto : Pexels

Sebagai orang tua tentunya kita ingin memberikan segala hal yang terbaik untuk anak kita. Tak jarang orang tua mengeluarkan biaya yang sangat besar hanya agar anak mereka menjadi orang yang hebat dan cerdas. Namun, tak sedikit juga orang tua yang justru meremehkan hal-hal yang sangat kecil namun memiliki peran yang besar. Salah satu hal yang sering diremehkan oleh orang tua adalah pemberian stimulasi.

Menurut KBBI stimulasi adalah dorongan atau rangsangan. Menurut kamus lengkap Psikologi stimulus adalah perangsang, secara umum stimulasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk merangsang energi internal maupun eksternal agar terjadi respon yang diinginkan.

Dalam teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget, salah satu psikolog terknal yang memiliki kontribusi besar dalam pemahaman bagaimana anak-anak belajar dan berkembang. Piaget meyakini bahwa anak-anak tidak hanya menerima informasi dari lingkungan mereka, tetapi mereka juga aktif terlibat dalam proses mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Oleh karena itu, stimulasi bukan hanya sekadar pemberian informasi, tetapi juga melibatkan keterlibatan anak dalam mengolah informasi tersebut.

Peran orang tua dalam merangsang respon anak sangatlah vital disini. Karena anak pertama kali belajar mengenali lingkungannya, perasaannya dan sosialnya melalui lingkungan keluarga. Oleh karena itu, Orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan anak-anak mereka. Terkadang, dalam keberjalanannya, ada aspek-aspek stimulasi yang sering diremehkan, namun memiliki dampak besar pada perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.

Berikut ini stimulasi-stimulasi yang sering diremehkan oleh orang tua namun memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan anak.

1. Stimulasi aktivitas Seni 

Banyak orang tua cenderung lebih fokus pada pelajaran akademis seperti matematika dan bahasa, Namun, sering kali mengesampingkan pentingnya aktivitas seni.  Aktivitas seni, seperti melukis, menggambar, atau bermain musik, dapat membantu mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan ekspresi diri anak. Imajinasi dan kretivitas anak perlu dikembangkan karena dampak yang terjadi sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Anak yang memiliki aktivitas seni cenderung memiliki pemikiran yang luas dan membantu memiliki pemecahan masalah yang unik.

Orang tua dapat mengisi waktu luang dengan bermain aktivitas seni seperti melukis atau bermain musik. Dengan ini, komunikasi dan hubungan antara orang tua dengan anak menjadi lebih dekat.

Sumber ilustrasi foto : Pexels

2. Stimulasi di alam terbuka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline