Lihat ke Halaman Asli

Membaca Buku Candu Bagiku

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya baca tulisan Bang Arminbell dan terilhami untuk menulis tentang  buku dan hobi saya membaca. Kalau mengisi kolom hobi  hobi lain saya bisa ganti-ganti namun hobi utama tetap tak pernah ganti MEMBACA.

Saat SD hobi: membaca, senam

SMP hobi: membaca, menulis puisi, makan rujak

SMA hobi: membaca, sahabat pena

sekarang hobi: membaca, menulis, menyulam, memasak, membatik.....

Nah minat dan kegemaran yang lain bisa berubah namun membaca tetap!

Di SD buku yang ada di perpustakaan sekolah hampir semua sudah saya baca. Di rumah saya juga membaca majalah Si Kuncung, koran Suara Karya, Mingguan Bahari, majalah bulanan Krida. Mengapa saya membaca itu? Karena bapak dan ibu saya guru SD, itulah majalah dan koran yang SD berlangganan. Nah sebelum dibawa ke SD biasanya bapak ke kantor dinas P dan K kecamatan ada suatu keperluan sekalian ambil koran dan majalah dibawa  pulang  ke rumah, barulah esoknya dibawa ke sekolah. Jadilah kesempatan bagi saya, dan adik-adik untuk  membaca. Bapak juga membeli oleh-oleh majalah anak-anak kalau pergi ke kota Banjarnegara. Kalau tidak Ananda ya Kawanku. Demikian pula kalau bepergian jauh pasti pulangnya bawa koran Kompas. Kebiasaan bapak yang suka beli koran Kompas kalau    bepergian menurun ke saya.

Tak heran saya dan adik-adik tanpa disuruh sudah senang membaca bahkan berebut koran. Adik saya paling kecil yang tidak mau sekolah TK  juga ikut-ikutn rebutan koran dan asyik pura-pura membaca walau korannya terbalik!

Adik saya yang laki-laki juga suka menulis dan sekarang jadi wartawan di tabloid Agrobis Burung milik Jawa Pos Grup.
Di SMP saya juga selalu jadi pengunjung dan peminjam buku di perpustakaan sekolah. Di SMP inilah saya mulai mengenal majalah Gadis dan Hai. Kalau uang saku lebih saya ke toko buku Aneka dan membeli kedua majalah itu secara bergantian. Di majalah Hai penulis favorit saya Gito Gilas Nusantoro yang puisinya bagus-bagus sebelum akhirnya jadi bintang sinetron. Dia main sinetron awalnya  di ACI (Aku Cinta Indonesia), yang disutradarai Arswendo Atmowiloto redaktur Hai.

Saya juga mengenal penulis Arie Saptaji di majalah Hai, dan akhirnya dia jadi teman kuliah saya di IKIP Yogyakarta.

Kembali ke Arswendo yang aslinya bernama Sarwendo saya baca novelnya yang lucu serial Kiki dan komplotannya. Saya bahkan baca ketika masih SD karena dipinjami sepupu saya yang sudah SMP.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline