Lihat ke Halaman Asli

Zema

orang biasa

Mengatasi Krisis Dalam Diri

Diperbarui: 29 April 2020   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.COM

Beberapa jam yang lalu, tepat sebelum tulisan ini di upload, seseorang datang memberi saya sebuah hardisk, katanya, tolong upload kisah saya. 

Setelah membacanya dan mengedit beberapa bagian, saya bertanya, mengapa kamu ingin cerita ini dipublikasikan? Dia menjawab, "Saya hanya ingin menuliskannya untuk menuntaskan krisis diri yang saya alami, saya pikir perlu mengingat kembali apa saja yang pernah terjadi dimasa lalu, jadi saya menuliskannya.

Baiklah...

Ini isi tulisannya...

10 Juni 2019

Menceritakan pengalaman krisis seperti menguak kembali kisah sedih di masa lalu, untungnya kenangan itu tak lagi memberi pengaruh.

1. Perpisahan Mama dan Papa

Hampir tidak pernah saya melihat ibu dan ayah bersapa mesra di rumah. Pertengakaran lebih sering terdengar dari dalam kamar. Usia saya masih tujuh tahun, baru saja masuk ke kelas satu SD ketika saya melihat ayah memukul mama di halaman rumah. 

Saya memang masih kecil tapi kalau boleh jujur saya sudah merasa malu kepada teman-teman saya yang menyaksikan pertengkaran tersebut. 

Setahun kemudian, akhirnya ibu pergi meninggalkan rumah membawa saya dan kakak laki-laki saya. Tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami yang lama. 

Sesekali saya datang mengunjungi tempat tinggal kami sebelumnya untuk berjumpa dengan ayah. meskipun sudah berpisah, ayah sering mengajak saya dan saudara laki-laki saya untuk pergi bermain saat libur sekolah. Mama tidak pernah melarang kami untuk bermain dengan ayah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline